TANJUNGSARI – Menjelang musim hujan, Pasar Tradisional Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, mulai berbenah. Pihak pengelola pasar menyiapkan langkah antisipasi banjir agar aktivitas jual beli masyarakat tetap nyaman.
Kepala UPT Pasar Tanjungsari, Mohamad Nasir, menegaskan bahwa meski berstatus pasar tradisional, pihaknya terus berupaya menghapus stigma pasar yang identik dengan kumuh, kotor, becek, semrawut, bahkan bau tidak sedap.
“Kami selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan pasar. Meskipun pasar ini tradisional, kami ingin menghadirkan wajah semi modern,” ujar Nasir di kantornya, Rabu (31/8).
Baca Juga:Aksi Spontanitas Warga Cimanggung, PT Dwi Papuri Abadi Setuju Buka Akses Jalan dengan Sistem PengawasanKebakaran Kandang Ayam di Tanjungsari, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah
Menurutnya, salah satu fokus utama adalah perbaikan saluran air. Berkaca pada musim hujan tahun lalu, area pasar sempat tergenang akibat saluran utama yang dangkal dan tersumbat sampah. Kini, saluran tersebut sudah dibersihkan dan kembali berfungsi normal.
Selain itu, sejumlah kios yang kondisinya lapuk dan kumuh juga ditata ulang. Beberapa bagian bangunan diganti menggunakan material baja ringan agar lebih kokoh dan tahan lama.
Tidak hanya itu, kebersihan pasar juga menjadi prioritas. Hampir setiap sore setelah aktivitas pasar selesai, seluruh petugas UPT rutin melaksanakan Operasi Bersih (Opsih). Meski hanya dengan peralatan sederhana, mereka tetap berkomitmen menjaga lingkungan pasar tetap bersih.
“Dengan upaya ini, kami berharap pengunjung bisa merasa lebih nyaman berbelanja. Pasar tradisional pun bisa sejajar dengan pasar modern dari sisi kebersihan dan kenyamanan,” tegas Nasir. (kos)