SUMEDANG — Setelah tujuh tahun hidup dalam keterbatasan dan rasa sakit, Alif Nur Cahya (7), bocah asal Desa Situraja, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, akhirnya mendapat harapan baru.
Anak dari pasangan Erni Supriyatin (37) dan Hari Eka Purnama (32) ini lahir tanpa lubang anus, kondisi medis langka yang disebut atresia ani kongenital.
Selama bertahun-tahun, Alif harus menahan rasa tidak nyaman dan hidup dengan bantuan operasi kolostomi sementara.
Baca Juga:Perbandingan Tol Cisumdawu dengan Tol Bocimi dan Tol Getaci15 Ayam Warga Cikondang Diduga Dimangsa Macan Kumbang, BKSDA Turun Tangan
Namun kini, setelah perjuangan panjang dan bantuan dari pemerintah daerah, senyum mulai kembali menghiasi wajah kecilnya.
Alif lahir pada tahun 2018 dalam kondisi tanpa lubang anus.
Orang tuanya sempat kebingungan dan membawa sang bayi ke berbagai rumah sakit, hingga akhirnya dilakukan operasi pertama di Bandung saat usianya baru dua hari.
Sayangnya, proses pengobatan tidak bisa dilanjutkan karena keluarga tidak mampu membiayai kontrol medis lanjutan.
Dengan berat hati, mereka memutuskan pulang ke Sumedang dan hidup sederhana di kampung halamannya.
Selama beberapa tahun, Alif tidak menjalani perawatan rutin dan hanya bisa menunggu keajaiban datang.
Keajaiban itu akhirnya tiba pada Oktober 2025, ketika warga melaporkan kondisi Alif kepada pemerintah daerah.
Laporan tersebut menggerakkan hati para petugas kesehatan hingga kabar itu sampai ke telinga Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila.
Baca Juga:Warga Diminta Waspada Malam Hari Setelah Dugaan Macan Kumbang Menyerang Ternak di Cikondang SumedangJejak Macan Kumbang Tertangkap Kamera, Warga Cikondang Resah
Mengetahui kondisi itu, Fajar Aldila langsung memerintahkan tim Puskesmas Situraja untuk meninjau rumah Alif dan berkoordinasi dengan RSU Umar Wirahadikusumah Sumedang.
Tak hanya itu, Fajar bahkan turun langsung menjemput Alif untuk memastikan bocah itu segera mendapat penanganan medis lanjutan.
“Alif membutuhkan tiga kali operasi. Saat ini ia sudah dirujuk ke RSU Umar untuk tahap kedua. Tidak boleh ada warga Sumedang yang terhambat berobat karena biaya,” ujar Fajar Aldila, Senin (20/10/2025).
Kini Alif tengah menjalani proses pengobatan tahap kedua bagian dari rangkaian tiga operasi besar yang harus dilaluinya untuk membentuk lubang anus permanen dan menutup kolostomi.
Pemerintah Kabupaten Sumedang memastikan seluruh biaya pengobatan Alif akan ditanggung sepenuhnya melalui BPJS Kesehatan, dibantu dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
