KOTA – Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2025, yang digelar di Gedung TP-PKK Sumedang, Rabu (29/10/2025).
Wabup Fajar menegaskan bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting di Kabupaten Sumedang tidak bisa dicapai hanya oleh satu pihak.
“Upaya menurunkan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Kunci keberhasilan ada pada sinergi lintas sektor dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat,” ujar Wabup Fajar dalam sambutannya.
Baca Juga:Pulang Kerja, Buruh Perempuan di Cimanggung Dianiaya Preman Suruhan, Pelaku Ditangkap PolisiApakah Benar NekoPoi APK Kucing (Versi Terbaru) V2.5.4.5 Terlalu Berbahaya untuk Digunakan?
Ia menjelaskan, Pemerintah daerah melalui TPPS berkomitmen penuh memperkuat kolaborasi lintas sektor, agar setiap ibu hamil, bayi, dan balita mendapatkan pelayanan terbaik.
Dijelaskan Fajar, Prevalensi kasus stunting di Sumedang berhasil turun sebesar 6,74 persen dari angka awal 17,1 persen (berdasarkan data SIGIZI KESGA).
“Capaian ini patut kita syukuri, namun jangan membuat kita berpuas diri. Masih banyak tugas di depan mata yang perlu kita selesaikan bersama,” kata Fajar.
Fajar juga mengajak seluruh anggota TPPS untuk terus menguatkan komitmen dan kolaborasi untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Sumedang tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.
“Mari jadikan TPPS bukan hanya sebagai tim administratif, tetapi sebagai gerakan nyata masyarakat untuk mewujudkan Generasi Bebas Stunting di Kabupaten Sumedang,” ajaknya.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sumedang Aceng Solahudin Ahmad, menyoroti tingginya kasus pernikahan dini di Sumedang menjadi faktor peningkatan risiko stunting.
“Tingginya kasus pernikahan dini di Sumedang mencapai sekitar 260 kasus per tahun, sebagai salah satu faktor yang meningkatkan risiko stunting. Tentunya ini perlu sinergi antara pemerintah daerah dan seluruh stakeholder untuk menekan angka pernikahan dini, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap potensi lahirnya anak stunting,” tambahnya.
Baca Juga:Tukang Parkir Tergiur Isi Tas, Nekat Jambret Pelajar: Ekonomi Sempit, Nasib Berakhir di JerujiWaspadai Kejahatan Jalanan, Ini Tips Aman dari Polisi untuk Pengendara Wanita
Aceng juga menekankan pentingnya konsumsi protein hewani dalam keluarga sebagai faktor kunci pencegahan stunting.
“Protein hewani seperti telur, ikan, ayam, dan daging merupakan sumber gizi utama yang dibutuhkan anak untuk tumbuh optimal. Karena itu, saya mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi sehari-hari dengan memperbanyak makan protein hewani,”tuturya.
