SUMEDANGEKSPRES.COM – Anggota DPRD Sumedang Iwan Nugraha menegaskan Pemda Sumedang harus segera mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk pandemi Covid 19. Sumedang itu memiliki kekurangan bed rumah sakit sedari awal. Dalam kondisi normal saja perbandingan bed itu 1:1000 dengan jumlah penduduk.
“Jadi Sumedang dalam kondisi normal saja harus punya 1200 bed dengan jumlah 1,2 juta-an penduduk Kabupaten Sumedang,” ujar Iwan kepada Sumeks, belum lama ini.
Dikatakan, Sumedang baru mempunyai 700-an di tiga RS. Yaitu, RSUD, RS Pakuwon dan RS Harapan Keluarga.
Baca Juga:Warga Sukasari Heboh, Seorang Kakek Ditemukan Terbujur Kaku di Kebun BambuKasus covid Melonjak, Bupati sebut Sumedang Sebagai Zona Oranye
“Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini. Hunian bed/BOR(Bed occupancy rate) sudah pasti penuh semua. Akan jadi dilematis ketika banyak pasien-pasien perburukan, sementara ruangan tidak ada,” jelasnya.
Ditegaskan, segera antisipasi apakah dengan adanya Rumah Sakit darurat atau alternatif-alternatif lain. Termasuk, back up Nakes di lapangan yang mulai berjatuhan.
“Kalau memungkinkan segera buka Emergency Recruiting Nakes. Selain untuk di RS, juga di rumah Titirah Simpati Islamic Centre butuh tambahan tenaga,” tegasnya.
Kemudian, kata dia, berikan perhatian ekstra untuk para nakes di lapangan, agar tetap terjamin kesehatan dan kebugarannya. Kalaupun Puskesmas akan di update menjadi Puskesmas perawatan pasen covid, juga butuh perhatian khusus.
“Karena infrastruktur dan ketenagaan PKM kita tidak disiapkan untuk itu,” tukasnya.
Disamping itu, lanjut dia, harus disiapkan support juga untuk masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. Baik logistik ataupun juga mekanisme pemantauannya.
“Jangan terulang lagi ada warga yang isoman sendiri mengalami perburukan tak terpantau hingga meninggal dunia. Kalau perlu fokuskan saja APBD kita untuk kesehatan dan support ekonomi,” pungkasnya. (atp)