PPKM Darurat, Penghasilan Ojek Online Berkurang Drastis

PPKM Darurat, Penghasilan Ojek Online Berkurang Drastis
BERKURANG: Seorang pengendara Ojol saat mengantarkan penumpangnya ke kawasan Angkrek, Kota Sumedang. Dia mengaku penghasilannya minim saat pemberlakuan PPKM Darurat. FOTO: ARIF SUMEKS
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM  – Dimasa penerapan PPKM Darurat oleh pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, pendapatan Ojek Online di Kabupaten Sumedang berkurang drastis.

Salahsatu pengendara Ojek Online Hendar mengatakan selama pandemi covid hingga penerapan PPKM Darurat di Sumedang, membuat penghasilah para Ojol semakin berkurang.

“Dari segi perjalanan sangat menghambat, jalan yang biasa dilalui ditutup. Jadi kita harus memutar, berpengaruh dalam penghasilan yang biasanya perhari isi bensin Rp 15.000 sekarang Rp 25.000 bahkan lebih,” kata Hendar kepada Sumeks, belum lama ini.

Baca Juga:Polisi Belum Tentukan Pelaku Pemukulan di Desa CilengkrangSejak Awal, Desa Ungkal Tak Pernah Tersentuh Covid 19

Dia juga menambahkan, dimasa PPKM ini dirinya hanya bisa mendapatkan 7 sampai 8 orderan. Lebih rendah dari sebelum di berlakukannya PPKM Darurat.

“Orderan juga sekarang lebih sedikit, paling tiap harinya hanya bisa bawa uang kerumah sekitar Rp 80.000 setiap harinya,” tambahnya.

Hendar mengatakan di masa pandemi covid-19 dan penerapan PPKM di Sumedang, dirinya sangat mengandalkan penghasilan dari Ojek Online.

“Saya berharap besar dari sini. Karena sumber penghasilan saya semuanya dari mengojek. Awalnya saya bekerja di ketring, pas pandemi kaya gini saya di rumahkan. Untung dari dulu saya juga berkerja sambilan di Ojol ini,” ungkapnya.

Dia berharap pandemi di Sumedang segera berakhir dan pemerintah juga ikut membantu nasib para Ojol di masa penerapan PPKM Darurat.

“Mudah-mudahan pandemi segera berakhir. Saya juga berharap pemerintah lebih peka terhadap kesenjangan para ojol,” pungkasnya. (rif)

0 Komentar