Rismana: Jangankan Bisa Mencari Nafkah, untuk Berjalan Saja Tak bisa, Lantaran Menahan Rasa Sakit Akibat Tukang Kaki yang Bergeser

Rismana: Jangankan Bisa Mencari Nafkah, untuk Berjalan Saja Tak bisa, Lantaran Menahan Rasa Sakit Akibat Tukang Kaki yang Bergeser
YANG TERLUPAKAN: Rismana (33) warga Dusun Cipareuag Peuntas, RT02 RW05, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, bersama keluarga tercinta yang berharap perhatian pemerintah. FOTO: ENGKOS KOSWARA SUMEKS
0 Komentar

“BPBD sempat janji mau kasih bantuan pengobatan sampai sembuh, tapi janiinya sampai sekarang enggak ada,” ucap Rismana.

Dalam pemaparannya, Rismana menuturkan, selama pengobatan yang ia lakukan, sekiranya telah menghabiskan biaya sebesar Rp 7 juta rupiah.

“Sekarang pinginnya berobat cuma biaya gak ada, harusnya kontrol tapi enggak pernah,” ucapanya.

Baca Juga:Meninggal Beruntun, Dua Anak Perempuan Kini Menjadi Yatim PiatuBertahan di Posisi Sulit. Ani: Saya Yakin Wisata Sumedang Masih bisa Bertahan dan akan Kembali ke Posisi Normal

Selain Rismana, sang anak yang bernama Ari juga menjadi korban longsor yang mengakibatkan anggota tubuhnya rusak.

“Anak juga kena yang usia 10 tahun (Ari Sanjaya) waktu itu longsor, tangan kanannya bengkok,” pungkas Rismana.

Kemudian mirisnya, istri Rismana mengaku, saat bahan logistik dari para donatur yang disimpan di SMA Negeri Cimanggung, Lala bahkan ditolak mendapatkan kebutuhan karena dianggap hanya mengaku-ngaku sebagai korban longsor.

Sempet gak dikasih bantuan, kata Lala malah dipersulit, diminta KK, KTP, disuruh ke Kecamatan, ke Desa. Sudah semua dilakuin tapi tetep tidak dinkasih bantuan padahal cuma minta pempers dikira mengaku-ngaku.

“Mau bawa pempers aja buat si ade yang umur empat tahun ini, (Muhammad Ramdhani) gak dikasih,” tutup Lala. (kos)

 

Laman:

1 2
0 Komentar