SUMEDANGEKSPRES.COM, Cicalengka – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMA Negeri 1 Cicalengka Tedi Gunawan mengaku, pihaknya sudah mencoba untuk selenggarakan vaksinasi bagi siswa, namun ada beberapa kendala.
Berbagai upaya sudah dilakukan dalam vaksinasi bagi seluruh siswa guna meningkatkan imun tubuh. Serta, sebagai kesiapan jika dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh SMA Negeri 1 Cicalengka, yakni menemui pihak rumah sakit BKKM Propinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan vaksinasi bagi siswa.
Baca Juga:Pakualam Tata Kawasan Wisata Ziarah Anggarkan Hingga Ratusan JutaBabinsa dan Bhabinmas Ajak Warga Sukseskan Pilkades
Kedua ikutan (vaksinasi) ke RSUD tersebut. Atau alternatif lainya bikin surat ke Dinas Provinsi, nanti targetnya minta vaksin biar pihak RS BKKM yang melakukannya.
“Saat itu Humasnya bilang, untuk vaksinasi harus bikin surat pengajuan ke sini (RSUD Kesehatan),” kata Tedi.
Pihak sekolah, kata Tedi, punya siswa yang belum dan siap divaksin sekitar 1.030. Jadi sudah ada survei yang siap vaksin sekian orang, yang belum divaksin dan yang tidak siap vaksin karena sakit dan sebagainya, sudah ada rinciannya.
“Untuk jumlah siswa yang belum dan siap divaksin sudah dilakukan pendataan oleh pihak sekolah,” paparnya.
Tedi menegaskan, pihak sekolah saat ini tengah menunggu instruksi terakhir dari Dinas Pendidikan. Namun, ada dua presepsi dalam wajibnya siswa untuk divaksin sebagai kesiapan menghadapi PTM.
Dua presepsi ini, yang satu mengatakan harus divaksin itu menurut kepala sekolah. Di sisi lain, SKB (Surat Keputusan Bersama) belum ada persyaratan vaksinasi.
“Upayapun sudah dilakukan, ternyata penyediaan vaksin di luar kemampuan sekolah. Antisipasinya pihak sekolah menyampaikan informasi kepada para wali kelas agar siswa mendatangi lingkungannya masing-masing untuk vaksinasi,” jelasnya.
Baca Juga:Polres Buat Posko Terpadu di SekolahWaduh, Warga Sipil Miliki Senjata Api Ilegal Aparat Musnahkan Barang Bukti Kejahatan
Dikatakan, untuk pendataan vaksinasi yang berjumlah 1.270 siswa, pihak sekolah melakukan pengisian google form guna mengetahui siapa saja yang telah divaksin hingga berapa jumlah yang belum divaksin.
Kenyataannya, kata Tedi, siswa yang mengisi (google form) ada 1.186, yang lain mengabaikan dengan berbagai alasan. Siap vaksin dari 1.186 ada 1.030 orang, tidak siap vaksin dengan berbagai sebab sakit dan sebagainya 152 orang. (kos)