SUMEKS, Cisitu – Ekonomi masyarakat lemah berimbas kepada buruknya omset para pengusaha. Mulai dari pengusaha besar sampai UMKM.
Hal ini dampak dari pandemi covid 19 yang memaksa pemerintah harus mengeluarkan kebijakan dengan membatasi aktivitas masyarakat secara luas. Hal itu sebagai upaya pemerintah untuk menekan kasus paparan covid 19 yang merajalela di belahan dunia.
Sayangnya, kebijakan pemerintah itu harus menjadi boomerang bagi perekonomian rakyatnya. Selama pandemi tersebut berlangsung, sudah banyak pelaku usaha UMKM yang harus gulung tikar.
Baca Juga:Empat Kasus Pencurian TerungkapRencana Tahapan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas Di Prodi Keperawatan D3 UPI Kampus Sumedang.
Salah satu pengusaha bengkel mobil di Kecamatan Cisitu, Nanang mengaku dirinya sudah kehilangan penghasilannya sekitar 75 persen.
Pada masa pandemi seperti ini, dirinya memahami kondisi ekonomi masyarakat yang sangat sulit. Secara logika saja, masyarakat akan lebih memilih menutupi kebutuhan sehari-hari daripada harus memperbaiki mobilnya.
“Sudah beberapa bulan ini, pelanggan bengkel sangat minim. Ini bukti ekonomi masyarakat sangat lemah,” kata dia.
Menurutnya, para pengusaha bengkel seperti ini pasti banyak yang merasakan hal yang sama. Sebab meski terbilang penting, kondisi kendaraan masih bisa dikesampingkan, tidak seperti kebutuhan pokok untuk konsumtif.
“Mungkin masyarakat sekarang harus benar-benar mengatur keuangannya, tidak bisa menutupi segala keperluan,” katanya lagi.
Dia mengatakan, pihaknya sangat menghawatirkan kondisi perekonomian masyarakat saat ini bisa berlangsung lama. Hal itu bisa berimbas kepada semakin bertambahnya jumlah usaha yang gulung tikar.
“Kalau kondisi ini berlangsung lama, usaha yang saya jalani ini bisa terancam gulung tikar,” tandasnya.
Baca Juga:Perkuliahan Luring Harus Ada Keterangan Izin Orang TuaDalam PTMT, UPI Sumedang Terapkan Metode Blended Learning
Dalam hal ini, pemerintah harus bergerak cepat untuk memulihkan perekonomian masyarakatnya. “Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, harus ada upaya mendongkrak perekonomian lebih cepat,” tutupnya. (eri)