SUMEKS, Kota – Program Studi D3 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang dalam akan menyelenggarakan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMP).
Teknisnya, minggu pertama sampai Minggu ke tujuh di bulan September sampai bulan Oktober, dilaksanakan secara bertahap untuk tingkat tiga.
“Ada empat mata kuliah, khusus untuk mata kuliah Praktek Keperawatan,” kata Ketua Program Studi D3 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dewi Dolipah.M.Kep.Ners kepada Sumeks, Senin (13/9).
Baca Juga:Perkuliahan Luring Harus Ada Keterangan Izin Orang TuaDalam PTMT, UPI Sumedang Terapkan Metode Blended Learning
seterusnya, lanjut Dewi, akan dilanjutkan pada minggu ke 9 sampai dengan minggu ke 13 untuk tingkat 2, yaitu tanggal 28 Oktober 2021 sampai dengan 1 Desember 2021.
“Mereka juga ada mata kuliah praktek baik di lapangan, maupun pembekalan di Laboratorium,” ujarnya.
Pihaknya akan mencoba untuk tingkat 2 melaksanakan Perkuliahan Tatap Muka, dan untuk tingkat 1 selama satu semester itu dengan perkuliahan secara Daring.
Disebutkan, sesuai dengan surat yang sudah di dilayangkan ke semua orang tua mahasiswa, bahwa kami akan melaksanakan PTMT, sebagai mana yang sudah dijadwalkan.
“Sesuai dengan SKB 4 Menteri dan Surat Edaran Pak Rektor UPI dan juga ada rekomendasi dari PPKM Kabupaten Sumedang, Perkuliahan Tatap Muka Terbatas ini, bisa membantu Mahasiswa dan Dosen, pada saat mengaplikasikan terutama untuk praktek, baik di laboratorium maupun di lahan praktek di klinik Rumah Sakit, maupun di Puskesmas,” tuturnya.
Lebih jauh Dewi menjelaskan, sebelum mahasiswa ke lapangan, akan diberikan pembekalan dari Laboratorium, terkait dengan persiapan mereka pada saat praktek.
“Insya Allah di awal bulan November di akhir bulan Oktober, Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan akan mulai praktek di Rumah Sakit Jiwa Bandung,” katanya.
Bahkan secara bertahap pihaknya akan membagi mahasiswa menjadi lima gelombang.
Baca Juga:Akhir 2021, Capaian Vaksinasi Harus Terpenuhi 80 PersenMobile Vaksin’ Diserbu Warga Cicalengka
“Jadi tidak hanya di rumah sakit jiwa, tetapi kita akan libatkan mereka untuk praktek di masyarakat yaitu di Puskesmas-Puskesmas. Dimana mahasiswa itu berdomisili atau sesuai tempat tinggal mahasiswa tersebut,” tandasnya. (ahm)