Bupati: Reformasi Digital Harus Mampu Mengakselerasi Penurunan Kemiskinan dan Stunting

Bupati: Reformasi Digital Harus Mampu Mengakselerasi Penurunan Kemiskinan dan Stunting
HARUS BISA: Bupati Dony Ahmad Munir saat menjadi narasumber Talkshow Hybrid Series 5 dengan Tema Digitalisasi SDGs Era Milenial dari Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Rabu (15/9).
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM – Untuk mencapai Tujua-tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) di era milenial, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang terus melakukan upaya-upaya digitalisasi dalam bentuk inovasi teknologi sebagai salah satu pondasi pembangunannya.

Hal itu diungkapkan Bupati Dony Ahmad Munir saat menjadi narasumber Talkshow Hybrid Series 5 dengan Tema Digitalisasi SDGs Era Milenial dari Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Rabu (15/9).

“Sumedang mempunyai pondasi dalam membangun di era disruptif ini, yaitu agama, budaya dan teknologi informasi. Khusus untuk teknologi informasi diwujudkan dalam bentuk digitalisasi dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,” ujarnya.
Menurutnya, ada tantangan tersendiri dalam mencapai SDGs yaitu Pandemic Disruption, Digital Disruption, dan Millenial Disruption.

Baca Juga:Dataran Tinggi Wado Potensial Jadi Sentra Komoditas KopiPelaksana Proyek Drainase Pastikan September Rampung

“Dalam menghadapinya, dapat dimulai dari perspektif  budaya serta penguatan kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ucapnya.

Dalam pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menggunakan berbagai aplikasi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Sumedang.

“Sumedang sudah mempunyai Pasar Digital (Padi) yang (untuk pengembangan UMKM) dibantu dengan pelatihan-pelatihan. Sumedang juga memiliki aplikasi Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (e-Simpati) yang dioperasikan oleh para kader di tiap Posyandu melalui android,” katanya.

Hal yang sama dilakukan di tingkat desa untuk meraih SDGs Desa, bagaimana reformasi digital mampu mengakselerasi penurunan kemiskinan dan stunting serta meningkatnya indeks kepuasan masyarakat di desa.

“Aplikasi tersebut diantaranya e-SAKIP Desa, aplikasi Mauneh (Mari Update Data Bansos Supaya Tidak Nyeleneh), e-Simpati dan e-Office Desa dimana surat menyurat sudah menggunakan tandatangan elektronik,” tegasnya.

Upaya tersebut didukung dengan infrastrukturnya berupa jaringan fiber optik yang sudah masuk ke semua desa  dengan dibantu PT Telkom Indonesia.

“Digitalisasi UMKM yang ada di desa dilakukan supaya dapat larut dalam ekosistem digital (e-Commerce) dengan cara membantu UMKM mulai dari mendaftarkan, memverifikasi, membantu promosi, mentoring, dan pelatihan (kolaborasi dengan semua pihak),” pungkasnya.

Baca Juga:SMKN Situraja Kampanyekan ‘Semua Akan Vaksin Pada Waktunya’Swab Antigen Puskesmas Menurun Drastis

Selain Bupati Sumedang, talkshow virtual tersebut menghadirkan pula Wakil Kepala Perwakilan KBRI Tokyo Tri Purnajaya, OSM BGES Telkom Regional III Jawa Bara Ricka Febriliantina dan Kepala Perwakila  BKKBN Jawa Barat Wahidin sebagai narasumber. (nur/rls)

0 Komentar