Prediksi Pilkada 2024, Bupati dan Wabup Akan Menjadi Rival?

Prediksi Pilkada 2024, Bupati dan Wabup Akan Menjadi Rival?
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Erwan Setiawan. (Foto: Net/Illustrasi)
0 Komentar

SUMEKS, Kota – Pilkada 2024 mendatang, masih menyimpan segudang misteri. Siapa saja yang akan berkompetisi memenangkan singgasana gedung negara, masih tertutup rapih di mata publik.

Namun demikian, berbagai isu dilapangan selalu saja muncul yang mengarah kepada Pilkada 2024 mendatang. Salah satunya adalah yang memprediksi jika Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakilnya Erwan Setiawan akan menjadi rival politik.

Saat digali informasinya, ada yang mengatakan jika Erwan Setiawan sudah beberapa kali melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai. Namun, agenda tersebut tidak sampai kepada mulut media, sehingga tidak terpublikasikan kepada masyarakat.

Baca Juga:Warga Antusias Ikuti VaksinasiBerternak Domba Bisa Perkuat Ekonomi

Salah seorang Tokoh Pemuda Sumedang Dadan A Setiawan memprediksi, terlepas dari siapa saja yang akan mencalonkan, namun yang jelas posisi koalisi partai akan lebih terbuka.

“Karena satu satunya partai yang punya kans untuk mencalonkan hanya satu partai. Sedangkan yang lainnya tidak mencukupi jumlah kursinya. Itu jika posisi di legislatif seperti saat ini. Sejauh mana proses koalisi itu terbangun, komunikasi antar partai juga mempengaruhi,” ujarnya kepada Sumeks, Selasa (5/10).

Saat dikaitkan dengan kemungkinan Dony dan Erwan menjadi rival di Pilkada 2024 mendatang, Dadan menilai jika itu sah sah saja. Dikarenakan setiap orang memiliki hak politiknya.

“Hak politik dari masing masing personal itu bebas. Namun akan dipengaruhi oleh komunikasi antar partai tadi. Kemudian konstalasi politik nasional juga akan berpengaruh. Karena Pilkada nanti setelah pileg,” terangnya.

Dadan menjelaskan, selain kembali lagi kepada hak politik personal, bangunan koalisi partai juga akan turut mempengaruhi. Karena hasil koalisi pun, kemungkinan akan merujuk kepada Pileg 2024.

“Memang tidak harus koalisi sekarang dan tetap satu paket, karena itu mencederai hak politik juga. Bupati berhak mencalonkan dengan siapapun begitu juga Wabup. Jadi tidak tergantung pada persoalan pribadi saja,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Dadan, untuk partai politik sendiri, dipastikan akan wait and see sambil menunggu hasil Pileg yang pelaksanaanya lebih awal sebelum Pilkada.

Baca Juga:Bumdes Mekarsari Berikan Layanan Internet MurahWarga Bersikukuh Tutup Proyek Tol

“Saat ini masih abu-abu. Dinamika politik itu turun naiknya tidak keliatan. Sedangkan antara Bupati dan Wabup, itu kembali lagi kepada hak politik personal mereka,” tuturnya. (red)

0 Komentar