Edukasi PMBA Dalam Upaya Optimalisasi Pemenuhan Gizi Balita Pada Masa Pandemi Covid 19

Edukasi PMBA Dalam Upaya Optimalisasi Pemenuhan Gizi Balita Pada Masa Pandemi Covid 19
Oleh : Rini Nopianti, AMG (Anggota Persatuan Ahli Gizi DPC Sumedang)
0 Komentar

SUMEKS, Covid-19 di Indonesia, berdasarkan data www.covid19.go.id per 13 Mei 2020 terdapat 15.438 terkonfirmasi. Di antaranya 1,4% usia balita dengan persentase meninggal mencapai 11.07%.

Biasanya, gejala pada anak ringan sehingga memiliki kemungkinan sebagai sumber penularan, namun data menunjukkan persentase balita terinfeksi covid-19 yang meninggal cukup tinggi.

Oleh karena itu, sangat penting mencegah penularan pada kelompok usia balita, untuk mencegah risiko kematian pada bayi dan anak balita, juga mencegah risiko penularan kepada pengasuh atau orang di sekitarnya.

Baca Juga:Antisipasi Kericuhan, Polisi Kerahkan Personel ke Lokasi Proyek TolJalan Menuju Lokasi Wisata Rawan Longsor

Berdasarkan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB), pada bulan Agustus 2021 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Jatinunggal, persentase balita stunting adalah sebesar 22% sedangkan pada Bulan Februari 2021 sebesar 15.7%.

Dengan demikian, telah terjadi kenaikan persentase balita stunting dan wasting, dalam situasi pandemi covid-19 yang masih berlangsung selama kurun waktu 6 bulan terakhir.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Jatinunggal, penulis menyusunnya ke dalam tiga domain sebagai berikut :

a. Domain Asupan

Asupan energi tidak adekuat terkait kurangnya pengetahuan terhadap makanan dan gizi tidak mendukung, serta keadaan status ekonomi yang rendah sehingga untuk memberikan asupan energi protein kurang.

b. Domain Klinis.

Anak mudah atau sering sakit (demam, batuk, pilek).

c. Domain Perilaku dan Lingkungan

Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi di sebabkan oleh pendidikan orang tua yang rendah.

Stunting yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu balita dan status ekonomi
yang rendah, berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di lapangan menyebabkan pemberian asupan makan yang kurang sesuai dengan kebutuhan kebutuhan gizi ibu selama hamil dan sampai anak usia 23 bulan yang merupakan periode penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Dengan demikian, perlu adanya upaya penurunan prevalensi stunting melalui edukasi Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA).

Baca Juga:Kapolres Kirim Kue HUT untuk TNIHarapan Sektor Agrobisnis Juara Semakin Berpeluang

Standar emas pemberian makan bayi dan anak dalam konsep PMBA terdiri dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI Eksklusif, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan tepat (tepat waktu, adekuat, aman, dan diberikan dengan cara yang benar), serta melanjutkan pemberian ASI sampai dengan 2 tahun atau lebih.

0 Komentar