Pasca-Ambrol Tidak Ada Lagi Aktivitas
SUMEKS, Kota – Masyarakat dan seniman di Kabupaten Sumedang mempertanyakan kelanjutan pembangunan Gedung Geo Theater. Pasalnya, pasca-ambrol pada 8 Desember 2020 silam, hingga kini tidak tindak lanjut.
Atap Geo Theater tersebut, roboh akibat diterjang angin kencang. Sebelum roboh, pembangunan gedung yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 3,9 miliar, itu direncanakan rampung pada 2022.
Santosa, warga Desa Sukamaju, turut mempertanyakan kelanjutannya pembangunan gedung yang akan menjadi puasa kesenian dan kebudayaan tersebut.
Baca Juga:Sukajaya Menatap Pilkades yang BerkualitasSMPN 7 Jadi Percontohan untuk PTMT
“Ini kelanjutan gedung roboh seperti apa? Apakah akan dilanjutkan atau bagaimana? Saya belum pernah lihat ada aktifitas di gedung itu,” jelas Santosa yang ditemui saat bertani di dekat gedung Geo Theater di Kecamatan Rancakalong, kemarin.
Pantauan di lapangan gedung Geo Theater tersebut masih porak-poranda dan terbengkalai. Hanya ada garis polisi di sekeliling gedung tersebut.
Sementara itu, seniman Sumedang Sanny Hilmiana mengutarakan kekecewaannya akibat terbengkalainya gedung tersebut.
“Gimana sampai sekarang pusat kebudayaan tidak ada kelanjutannya. Harus serius, karena gedung tersebut akan menjadi sumber kehidupan bagi para seniman di Sumedang,” jelas Sanny saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Sunny juga berharap, pemerintah bisa fokus dalam pembangunan. “Belum selesai pembangunan, ini sudah ada pembangunan yang lainnya. Harusnya fokus dulu satu agar semua terselesaikan,” tumpas Sunny. (kga)