SUMEDANGEKSPRES.COM, Wado – Pedagang Pasar Wado, Kabupaten Sumedang mengaku masih belum ada peningkatan pembeli meski wilayah Sumedang sudah beberapa pekan masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Belum beranjaknya pembeli, dirasakan oleh sejumlah pedagang sandang, kelontongan dan pedagang daging serta ikan.
“(Pembeli) belum normal seperti sebelum pandemi. Tapi (pembeli) tidak juga terlalu sepi,” ujar Pedagang Sandang di Pasar Wado, Serin kepada Sumeks, Kamis (11/11).
Baca Juga:Dishub Siapkan Konsep Dua Jalur di Belokan Sanur TanjungsariAster KASAD Buka Kegiatan Bakti Krida Pramuka Saka Wira Kartika
Menurutnya, jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi, saat ini konsumen atau pembeli turun sekitar 50 persen.
Bahkan, kondisi terparah sempat terjadi pada masa PPKM darurat. Dimana konsumen, turun hingga 80 persen.
“Alhamdulillah tidak sampai gulung tikar. Mudah-mudahan setelah normal bisa kembali mendapatkan konsumen yang banyak,” ucapnya.
Sementara itu, kejadian serupa dirasakan oleh Neng Winda, salah seorang pedagang kelontongan. Dia menyebutkan, sepinya pembeli sudah dirasakan sejak setahun lalu.
Memasuki PPKM Level 2, dimana aktivitas mulai sedikit longgar, tidak lantas membuat konsumen meningkat.
“Kami juga kan harus bersaing dengan pedagang kelontong lainnya di pasar ini. Tapi katanya semua kios (kelontong) juga sepi. Wajar, karena daya beli masyarakat mungkin masih lemah,” ungkapnya.
Winda juga mengatakan, untuk pedagang kelontong di pasar, selain bersaing dengan pedagang di kios lainnya juga harus bersaing dengan pedagang di luar pasar bahkan dengan mini market.
Baca Juga:Polisi Amankan 867 Botol MirasKeterbukaan Informasi Publik Perwujudan Negara Demokrasi
“Makanya saat pandemi ini kami sangat terpuruk. Tapi Alhamdulillah tidak bangkrut. Mudah-mudahan aktivitas masyarakat kembali longgar dan banyak konsumen yang datang ke pasar,” tuturnya.
Ditempat yang sama Koordinator Pasar Wado Cecep Budiman menyebutkan, untuk pedagang sandang dan kelontong memang masih belum terjadi adanya peningkatan pembeli.
Berbeda dengan pedagang sembako dan sayuran serta pedagang yang sifatnya menyediakan kebutuhan sehari-hari.
“Untuk pedagang sembako, sayuran dan kebutuhan sehari-hari sebenarnya normal-normal saja. Setiap hari juga pasti konsumennya ada,” ucapnya.
Untuk pedagang sembako, kata Cecep memang sudah memiliki langganan tetap seperti pedagang warung eceran dan langganan dari masyarakat umum yang setiap harinya membeli kebutuhan sembako dan sayuran.
Cecep mengakui, belakangan ini pedagang pasar juga memang dihadapkan dengan persaingan menghadapi mini market dan pasar dadakan.