Sawah dan Mata Air Terkena Dampak Pembangunan Tol Cisumdawu

Sawah dan Mata Air Terkena Dampak Pembangunan Tol Cisumdawu
Anggota DPRD Sumedang Deni Agus Setiawan beserta aparat dan warga Desa Legok Kaler saat memantau mata air yang rusak akibat pembangunan Tol Cisumdawu, kemarin. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Paseh – Sejumlah luasan sawah di Blok Cipaingeun Dusun Parumasan Desa Paseh Kaler Kecamatan Paseh terendam air. Hal itu mengakibatkan tanaman padi di blok tersebut mengalami kerusakan parah, bahkan terancam gagal panen.

Pantauan Sumeks, jumlah lahan sawah yang terendam air di Blok Cipaingeun diperkirakan mencapai hektaran. Bahkan ada satu kotak sawah dipenuhi sampah dan material lumpur yang terbawa oleh air.

Anggota DPRD Sumedang asal Kecamatan Paseh Deni Agus Setiawan mengaku telah menerima aduan dari warga pemilik sawah di Blok Cipaingeun.

Baca Juga:Menko Airlangga: Pemerintah Berupaya Ibadah Haji dan Umroh Segera Terlaksana7 Rumah di Perum Rancagoyang Hampir Terisolir Karena Jalan Amblas

“Saya menerima aduan dari warga karena air merendam sawah di Blok Cipaingeun hingga mengakibatkan kerusakan sawah pada saat hujan Minggu (14/11) lalu,” ujar Deni kepada Sumeks, Rabu (17/11).

Dikatakan, kejadian ini baru pertama kali terjadi sawah terendam air di Blok Cipaingeun. Karena adanya limpasan air yang cukup besar.

Menurutnya, berdasarkan aduan dari warga, hal itu terjadi karena adanya pembangunan Tol Cisumdawu. Beberapa waktu lalu warga sempat komplen saluran air di sekitar sawah tersumbat dengan sampah yang merupakan batang dan ranting pohon.

“Setelah dibersihkan oleh warga dan pihak tol, sekarang air malah meluap ke sawah hingga merendam tanaman padi warga,” jelasnya.

Selain menerima laporan rusaknya sawah, Deni juga mengaku mendapatkan aduan terkait rusaknya sumber mata air warga di Dusun Cileuksa. Mata air itu sendiri dimanfaatkan oleh sekitar 62 KK.

“Saya meminta ada solusi cepat agar kebutuhan air minum bisa tetap terpenuhi. Tentu pihak pelaksana pekerjaan jalan tol harus mencari solusi agar warga bisa tetap mendapatkan kebutuhan dasar hidup mereka berupa air bersih,” tegasnya.

Ditegaskan, salah satu solusi yang diminta warga adalah pengadaan sumur bor untuk mengganti sumber mata air tersebut yang saat ini kondisinya kotor karena lumpur.

Baca Juga:Satu Rumah di Legok Jambu Terancam LongsorHari Kedua Ops Zebra Lodaya, Pelanggar Diberikan Edukasi Tertib Lalu Lintas

Diterangkan, saat ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus memikul air dari sumber mata air tersebut dengan jarak dan medannya tidak mudah. Terutama untuk warga usianya sudah tidak lagi muda.

“Pompa air warga yang sudah terpasang tidak bisa difungsikan karena rusak oleh lumpur yang terbawa oleh luapan air dari dampak pembangunan jalan tol tersebut,” tukasnya.

0 Komentar