Sarjana Keolahragaan Harus Merubah Paradigma dalam Berpikir
SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang akan melakukan pengukuhan terhadap 2 guru besar pada 24 November 2021 mendatang.
Salah satu guru besar yang akan segera dikukuhkan, Prof DR Tatang Muhtar, M.Si mengatakan, jika pengukuhan tersebut akan menjadi moment istimewa bagi dirinya dan rekannya.
Pasalnya, pada periode saat ini, dua guru besar yang akan dikukuhkan merupakan dari Kampus Daerah (Kamda) yang sejak 10 tahun ini belum ada lagi yang dikukuhkan sebagai guru besar.
Baca Juga:Refleksi Kurikulum Tahun 2013UKM Pencak Silat UPI Raih Juara Umum IPSI CUP Kabupaten Sumedang
“Memang dari dulu sebetulnya perwakilan dari Kamda itu relatif sangat terbatas,” ujarnya kepada Sumeks.
Tatang mengungkapkan, dengan keberadaan guru besar tersebut, dirinya berharap agar dapat lebih memperkuat pasca sarjana UPI Kampus Sumedang jurusan olahraga.
“Pasca Sarjana di UPI Kampus Sumedang ini merupakan satu-satunya yang sudah berdiri di Kamda untuk jurusan olahraga. Kalau untuk pasinggrade, tidak. Tapi juga baru mulai mereka, kita sudah berjalan satu tahun. Jadi, diantara Kamda yang duluan membuka S2, ya kita disini,” terangnya.
Tak hanya itu, Tatang juga menerangkan jika secara keilmuan kaitan dengan gelar ke-profesoran, dirinya telah melakukan sejumlah persiapan.
Diantaranya mendalami tentang rekontruksi masalah pendidikan jasmani di Sekolah. Baik tingkat SD hingga tingkat SMP, SMA dan seterusnya.
“Apa yang disebut dengan rekonstruksi daripada pendidikan jasmani. Jadi kita harus berbenah diri memperbaiki. Sebetulnya, bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran Penjas yang sekarang kita lakukan dan yang akan datang,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Tatang, sarjana keolahragaan saat ini harus merubah paradigma dalam berpikir. Salah satunya kaitan dalam masalah proses belajar mengajar yang dilakukan.
Baca Juga:Minim Anggaran, UKM Pencak Silat UPI Tetap Eksis BerprestasiMenko Airlangga: Industri Berbasis Teknologi dan Digitalisasi Menjadi Engine of Growth Baru
“Karena dalam pendidikan jasmani dan olahraga itu sebetulnya salah satu mata kuliah atau salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki ke kumplitan dan capaian yang luar biasa,” paparnya.
Sementara itu, Tatang juga menanggapi terkait masa depan pendidikan jasmani yang menjadi kegelisahan akademik.
Menurutnya, walaupun tidak orientasi kepada prestasi, tetapi tetap dapat memberikan kontribusi yang besar untuk pencapaian prestasi.