Antisipasi Kekerasan Seksual, Harus Ada Sinergitas Ulama dan Pemerintah

Antisipasi Kekerasan Seksual, Harus Ada Sinergitas Ulama dan Pemerintah
Tokoh Ulama Sumedang KH Sa'dulloh (Istimewa)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Tanjungkerta– Tokoh ulama Sumedang KH Sa’dulloh menanggapi maraknya pelecehan dan kejahatan seksual yang terjadi saat ini.

Menurutnya, ada beberapa penyebabnya. Diantaranya, pertama adanya kekurang tegasan aparat terhadap pelaku-pelaku kekerasan seksual. Kedua, mudahnya mengakses media media yang menampilkan tentang adegan adegan video porno atau kejadian kejadian yang berhubungan dengan seksual. Hingga menyebabkan masyarakat otaknya menjadi dipenuhi adegan adegan tersebut.

“Ini menyebabkan imajinasinya selalu arahnya kesitu. Karena itu, setan mudah sekali untuk mempengaruhi orang orang atau masyarakat untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan seksual ketika kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi melalui jalur yang sah atau benar,” ujar Sa’dulloh kepada Sumeks, Kamis (16/12).

Baca Juga:PKS Soroti Banyaknya Pelecehan SeksualIbu Kota Negara Bakal Ditentukan 30 Anggota DPR RI

Dikatakan, ini sebuah hal yang manusiawi karena setiap orang diberi anugrah napsu oleh Allah yang kalau disalurkan dengan cara yang baik dan dengan aturan yang sudah berlaku di dalam agama itu menjadi pahala. Tapi, ketika disalurkan tidak sesuai dengan aturan tentu menjadi dosa.

“Nah ketika ini menjadi sesuatu yang masif di tengah tengah masyarakat, maka siapapun bisa saja tergoda, digoda oleh setan untuk melakukan kekerasan seksual. Jadi kalau kejadian ini, misalnya ada guru ngaji, ada guru di sekolah, ada karyawan atau bos atau lainnya yang melakukan kekerasan seksual itu adalah oknum,” tegasnya.

Dia mengatakan, secara etika dan secara agama, menjauhi yang berhubungan dengan kekerasan seksual itu sudah diajarkan di pesantren ataupun madrasah atau lembaga lain. Artinya, seksualitas itu memang sudah ada aturannya di dalam agama untuk menyalurkannya melalui pernikahan.

“Kalau ada orang yang seperti itu di lembaga-lembaga tersebut, itu adalah oknum. Artinya, bukan normanya yang salah bukan etikanya yang salah, bukan lembaganya yang salah, tetapi oknummya itu yang tidak kuasa untuk menahan godaan godaan setan itu,” jelasnya.

Dikatakan, godaan setan muncul karena begitu masifnya suguhan suguhan melalui media dan di masyarakat sudah menjadi kebiasaan tentang pemberitaan seksualitas. Bahkan, yang berhubungan dengan yang mendekati ke arah seksualitas itu cukup marak. Sehingga, ketika orang itu tergoda oleh setan dan ada peluang maka orang itu akan melakukannya. Penyesalan sendiri akan muncul setelah mereka melakukannya.

0 Komentar