Tidak Ada Penyekatan Kendaraan Saat Libur Natal (Nataru)

Tidak Ada Penyekatan Kendaraan Saat Libur Natal (Nataru)
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prastyo Rubbyanto ketika diwawancara wartawan beberapa waktu lalu. (Kegga Keggyan/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, Polres Sumedang mendirikan sebanyak 12 pos cek poin. Pos itu, dalam rangka cipta kondisi saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, serta untuk pengamanan dan penegakan protokol kesehatan (prokes).

“Beberapa di antaranya di sekitar Cibeusi Jatinangor, terus di Simpang Pamulihan, kemudian di tengah kota di taman telor dan dan di perbatasan Majalengka, itu di Tomo,” ungkap Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto kepada wartawan, kemarin.

Berbeda dengan tahun sebelumnya saat libur Natal (Nataru), nanti tidak akan ada penyekatan arus lalu lintas bagi para pengendara, baik yang akan berwisata atau pun yang akan mudik. Para pengendara diwajibkan menerapkan prokes serta membawa surat vaksin atau surat keterangan bebas COVID-19.

Baca Juga:Vaksinasi Tahap Dua Belum Capai 70 PersenBank BJB Kerjasama Enam Pengembang Perumahan di Wilayah Timur Jawa Barat

“Karena pada pos-pos cek poin yang akan didirikan nanti, surat-surat itulah yang akan ditanyakan, untuk memastikan bahwa anda adalah pelaku perjalanan yang sehat,” terang Eko.

Pihak kepolisian pun akan melakukan pengecekan ke sejumlah lokasi wisata untuk penerapan aplikasi PeduliLindungi. Para pemilik hotel dan penginapan akan diwajibkan menanyakan kepada para wisatawan terkait surat vaksin atau surat keterangan bebas COVID-19.

“Pada penginapan dan hotel, setiap kali check in, resepsionis akan menanyakan apakah anda sudah divaksin atau belum? Apabila ada keterangan atau hal yang harus dilakukan pemeriksaan lebih jauh maka akan koordinasi dengan Satgas Covid Sumedang,” jelas Eko

Sebanyak 1.370 personel polisi yang akan diterjunkan dalam operasi cipta kondisi Nataru akan dimulai pada 23 Desember 2021. Mengingat intensitas hujan yang masih cukup tunggi, para personel juga akan disiagakan di jalur-jalur rawan bencana.

“Tentunya di pos-pos yang rawan dengan bencana alam, kami akan melakukan himbauan ataupun bila cukup membahayakan maka akan diberlakukan pengalihan arus agar jalur- jalur rawan longsor dengan potensi tinggi tidak dilewati,” terang Eko

Penerapan ganjil genap pun akan diterapkan di sejumlah objek wisata, kemungkinan akan di terapkan di wilayah Citengah dan Jatigede.

“Posisinya nanti akan di pintu masuk tempat wisata, agar tidak menggangu aktifitas warga sekitar. Ini juga untuk memastikan kapasitas tempat wisata 50% dari kapasitas tempat wisata tersebut,” pungkas Eko. (kga)

0 Komentar