Proyek Tol Biang Kerok Banjir Jatinangor

Proyek Tol Biang Kerok Banjir Jatinangor
Sekda Sumedang Herman Suryatman langsung turun untuk meninjau lokasi banjir, Jatinangor bersama Satuan Kerja (Satker) Tol Cisumdawu dan Forkopimcam, akhir pekan kemarin. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

Pemda Desak Satker Lakukan Perbaikan Saluran Air

SUMEDANGEKSPRES.COM, Jatinangor – Sistem saluran air Tol Cisumdawu diduga menjadi salah satu penyebab banjir bandang di sejumlah wilayah di Kecamatan Jatinangor, akhir pekan kemarin (24/12). Hal itu diketahui, setelah dilakukan assessment di lapangan.

Sekda Sumedang Herman Suryatman langsung turun untuk meninjau lokasi banjir, bersama Satuan Kerja (Satker) Tol Cisumdawu dan Forkopimcam.

“Ini salah satu tugas pemerintah untuk memastikan keselamatan warga masyarakat, kami sebelumnya menugaskan camat dan tentunya koordinasi dengan Forkopimcam untuk memastikan tidak ada korban jiwa dari warga,” jelas Herman.

Baca Juga:Samsat Imbau Libur Nataru di Rumah SajaPelantikan Ketua RT dan RW Desa Nyalindung

Berdasarkan analisis awal, setelah meninjau ke lapangan, salah satunya ke Blok Cipeundeuy, Desa Cilayung. Selain diakibatkan hujan deras, banjir juga disebabkan oleh sistem saluran air tol Cisumdawu yang masuk ke saluran air pemukiman warga.

“Di sana (jalan tol) ada tiga saluran yang masuk ke satu saluran di bawahnya. Airnya begitu besar, sementara saluran yang ada kecil, dari sana saja bisa kita simpulkan membutuh treatment dari Satker tol untuk memperbaiki saluran, itu analisis awal,” jelas Herman

Kondisi yang sama terjadi di wilayah Desa Cileles. Saluran air dari tol Cisumdawu mengalir ke saluran air warga yang berada di bawahnya, sehingga mengakibatkan terjadinya luapan air.

“Saluran air di lingkungan warga yang berada di bawahnya, ukurannya kecil. Otomatis terjadi luapan air, sehingga setiap hujan terjadi banjir,” kata Herman.

Akibatnya, ada sekitar 4 hektare sawah tergenang banjir dan dua rumah terancam longsor di kawasan Desa Cileles.

Selain itu Banjir juga sempat merendam sejumlah rumah di bantaran sungai di Desa Cikeruh dan Desa Sayang. Terparah, banjir sempat merendam 4 RW di Desa Cipacing.

“Untuk sawah dalam waktu tidak terlalu lama, pihak Satker tol akan mencari solusi. Pertama, salurannya akan diperbaiki dan kita pun akan mengembalikan fungsi embung penampung air,” pungkas Herman

Baca Juga:PKS Sumedang Silaturahim Kebangsaan kepada Irjen Pol (Purn) Drs H Adang RochjanaReza Zaki Raih Penghargaan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dari Presiden Republik Indonesia

Sementara itu Kades Cileles Duduy Abdul Holik mengaku, pihaknya telah menyampaikan beberapa solusi. Selain melakukan normalisasi saluran air untuk jangka pendek, juga ada pembangunan embung atau penampung air untuk dapat mengontrol debit air jika hujan deras turun.

0 Komentar