SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Persoalan banjir di wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang yang diduga dampak Tol Cisumdawu, masih banyak mendapat sorotan. Salah satu dampaknya, warga dirugikan karena sawah gagal panen.
Selain Desa Cileles, Cikeruh, Sayang dan Cipasing, lokasi Desa Cilayung yang berada di daerah dataran tinggi, pun turut mengalami banjir bandang yang mengakibatkan sawah gagal panen.
Kepala Desa Cilayung Dedeng Saepurohman mengatakan, lahan pesawahan merupakan area yang paling terdampak. Bahkan, pesawahan warga yang siap panen, kini gagal dan rusak akibat dilanda limpahan air dari Tol Cisumdawu.
Baca Juga:Cadas Pangeran Rawan Longsor, Harus WaspadaSMK PGRI 2 Sumedang Gelar PTM 100%
“Untuk dampak dari Tol Cisumdawu di Desa Cilayung, terdiri dari area pesawahan dan kolam ikan,” kata Dedeng , Rabu (12/1).
“Bahkan besoknya (lahan pesawahan) mau dipanen, tapi sorenya sudah habis kena lumpur semua,” tambah Dedeng.
Dedeng mengatakan, akibat limpahan air dari Tol Cisumdawu ke wilayahnya itu, warga menginginkan adanya ganti untung.
“Tuntutan warga yang pertama penanganan secara permanen. Karena kalau sementara waktu itu pernah digali selokan, tapi ketika hujan jadi rata lagi,” pungkas Dedeng.
“Selain penanganan permanen, warga minta kompensasi ganti untung. Karena mereka sudah mengeluarkan modal untuk padi dan segala macam tapi gak bisa dipanen,” tuturnya.
Dedeng mengaku, Pemerintahan Daerah (Pemda) Sumedang serta anggota DPRD sudah meninjau lokasi Desa Cilayung yang terdampak banjir Tol Cisumdawu.
“Dari pihak Satker (Tol Cisumdawu) juga sudah ada yang ke sana, dari pihak Adikarya juga mereka lihat dengan mata sendiri kerusakan akibat Tol Cisumdawu,” tuturnya. (kos)