Covid Meningkat, Siswa di Sumedang Tetap Harapkan PTM Tetap Berjalan

Covid Meningkat, Siswa di Sumedang Tetap Harapkan PTM Tetap Berjalan
Siswa SMAN Tanjungsari saat pulang sekolah saat kondisi normal belum terkena covid 19 (Doks. Sumeks)
0 Komentar

sumedang, TANJUNGSARI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa daerah termasuk wilayah Kabupaten Sumedang mulai diterapkan secara bertahap.

Seiring meningkatnya penyebaran virus Covid-19, membuat aktivitas pendidikan terancam dan kembali dilakukan secara virtual atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Terkait hal tersebut, salah seorang siswa SMA Negeri Tanjungsari Putra Taruna, dirinya lebih memilih menjalani aktivitas sekolah secara tatap muka.

Baca Juga:Warga Cikahuripan Masih Dihantui KekeringanRangga Amiruloh, Jadi Ketua PDK Kosgoro 1957 Kabupaten Sumedang, Targetkan 4 Kursi di DPRD

“Pengennya sekolah tatap muka, soalnya lebih kerasa sekolahnya kalau tatap muka daripada online,” kata Putra.

Dia mengaku, selama kegiatan sekolah jarak jauh, dirinya kerap merasa jenuh karena kurangnya bersosialisasi secara langsung dengan teman-teman kelasnya.

“Iya jadi bosen aja di rumah terus. Kalau sekolah tatap muka minimal bisa ketemu temen, terus asik aja kalau sekolahnya langsung gak online,” ujarnya.

Sementara itu orangtua Putra Taruna, Agung 36, warga Desa/Kecamatan Tanjungsari, mengaku mendukung kagiatan PTM bagi anak.

“Kalau di rumah, saya kerja dan istri kegiatan juga di luar, jadi kurang terkontrol. Sekolah online itu betul-betul belajar atau banyaknya malah main permainan di handphone (telepon genggam),” katanya.

Kata dia, apabila anak bersekolah secara tatap muka, maka sedikitnya ada pengawasan betul-betul dalam menyerap pembelajaran dari gurunya.

“Semesteran tetap bayar, uang bangunan juga tetap bayar full. Tapi fasilitas sekolah gak dirasakan sama siswa, termasuk anak saya. Malah kuota harus terus, jadi biaya lagi,” imbuhnya.

Baca Juga:Didanai Yayasan Qiblat Cianjur, Masjid Al Barokah di Talun Mulai DibangunProgram Prioritas 2022 Optimalisasi Pelayanan Prima Pengadilan Agama Sumedang

Agung menuturkan, aktivitas anaknya selama PTM beberapa waktu lalu, dalam satu pekan hanya berlangsung dua hari.

“Sabtu dan Minggu sekolah tatap muka. Dari Senin sampai Jumat sekolah online. Gak terkontrol. Harapan saya supaya sekolah bisa dilakukan tatap muka terus, gak usah online,” ucapnya.

“Jika alasannya karena Covid-19, anak saya dan anak sekolah lain sudah divaksin. Perbandingannya sama aktivitas pasar aja, itu setiap hari orang datang keluar-masuk tapi gak terjadi cluster. Ini anak sekolah yang udah divaksin, terus prokes dipakai dan pas berangkat juga mandi, tapi gak boleh berkegiatan di sekolah,” tutupnya. (kos)

0 Komentar