sumedangekspres, KARAWANG – Untuk mempercepat stabilitas harga, Gubernur Jabar Ridwan Kamil gencar melakukan Operasi Pasar (OP) minyak goreng.
Selasa pagi 15 Februari 2022, Gubernur yang digadang gadang akan menjadi Capres 2024 itu menggelar OP minyak goreng di Kampung Budaya, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Ridwan Kamil mengatakan, ada sekitar 1.500 liter minyak goreng berupa kemasan pada operasi pasar di Kabupaten Karawang. Minyak goreng dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. Setiap orang hanya dibolehkan membeli dua liter minyak goreng.
Baca Juga:Survei Terbaru SMRC : Warga Jabar Dukung Ridwan Kamil Sebagai Calon Presiden 2024Gubernur Jabar Ridwan Kamil Targetkan 40 Juta Wisatawan ke Jabar Tahun 2022
“Hari ini 1.500-an di Desa Wadas Telukjambe Timur Karawang dan nanti tiap hari kita lakukan sebagai bagian komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Karawang,” ungkapnya.
Diharapkan dengan OP ini harga dan stok minyak goreng di pasaran bisa kembali normal. Mengingat dalam beberapa hari belakangan, Ridwan Kamil menerima banyak curhatan dari ibu-ibu hingga pedagang tentang kelangkaan stok dan kenaikan harga minyak goreng.
“Pemprov dari Pemkab melakukan banyak operasi pasar di bulan-bulan kemarin. Sempat turun kemudian ada kelangkaan lagi. Tentulah ibu-ibu curhat-curhat lagi,” tuturnya.
Ridwan Kamil juga berharap Pemerintah Pusat segera mungkin bisa mengendalikan stok dan harga minyak di pasaran. Pemda Provinsi Jawa Barat juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menstabilkan harga dan stok minyak goreng di pasaran.
“Kita juga koordinasikan dua arah, satu ke pemerintah pusat. Hari ini ada kabar 24 juta liter akan didistribusikan ke daerah-daerah. Sambil kita lakukan juga operasi pasar agar harga tetap di angka Rp14.000,” ungkapnya.
Ridwan Kamil pun mengajak kepada seluruh pihak untuk ikut membantu menjaga stabilitas harga minyak goreng.
“Ini juga saya instruksikan ke seluruh wilayah agar membantu stabilisasi harga walaupun jangka panjangnya harus kita pikirkan, karena teorinya sawit ini bisa jadi minyak goreng, bisa jadi bahan bakar biodiesel,” ucapnya.
Baca Juga:Kendalikan Kasus Omicron, Menko Airlangga: Perpanjang PPKM, Gencarkan Vaksinasi dan Perketat ProkesChord dan Lirik Kukira Kau Rumah – Amigdala
“Kalau diambil jatah pasar minyak goreng ke biodiesel, itulah yang mungkin jangka panjang kita akan banyak masalah. Jadi harus dicari solusi dari pemerintah pusat agar ketersediaan ini tetap terjaga walaupun ada tren biodiesel untuk konsumsi bahan bakar,” tandasnya. (gie/sumeks)