sumedang, DARMARAJA – Cita-cita warga penyangga Waduk Jatigede dapat mengkolaborasikan budidaya ternak domba/kambing dengan tanaman di sekitar hamparan lahan besisir waduk. Menurut mereka, pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah penyangga waduk harus dengan konsep yang memanfaatkan lahan yang sudah dibebaskan (green belt).
Salah satu tokoh masyarakat di wilayah penyangga Waduk Jatigede, Wawan menyebutkan, lahan di besisir waduk saat ini masih banyak yang kondisinya tidak produktif. Lahan tersebut hanya ditumbuhi rumput liar.
“Saya berharap ada upaya pemerintah untuk mensupport warga di wilayah penyangga agar bisa memanfaatkan lahan yang ada sebagai tempat budidaya ternak domba,” katanya, belum lama ini.
Baca Juga:Mata Air Cikandung: Meski Sepi Pengunjung, Produksi Kerajinan Tangan DigenjotD’Arena Rutin Lakukan Bakti Sosial
Selain itu, warga juga punya pandangan kalau memanfaatkan lahan di besisir waduk, maka akan membuka ruang pekerjaan bagi warga sekitar.
“Saya yakin kalau lahan-lahan di besisir yang tidak produktif dimanfaatkan untuk jadi tempat budidaya ternak, maka akan ada peluang pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Wawan menerangkan, salah satu wilayah yang berpotensi dijadikan tempat budidaya ternak domba diantaramya di Blok Pasir Batu Nunggul Desa Sukaratu Kecamatan Darmaraja.
“Jadi kalau saya konsepnya ternak kambing, di areal tersebut kambing dilepas liarkan dengan zona yang ditentukan. Disamping itu kita manfaatkan juga lahan tersebut untuk penanaman palawija,” katanya.
Menurutnya, kolaborasi ternak dan tanaman palawija akan lebih epektif, keduanya saling membutuhkan.
“Jadi sambil kita menjaga ternak, kita juga bisa bercocok tanam,” harapnya.
Dia pun menilai, saat konsep tersebut berjalan, maka dengan sendirinya lokasi tersebut akan jadi wisata edukasi berbasis alam.
Baca Juga:MUI Desa Sindanggalih Tak Persoalkan Volume AzanOmicron Sumedang Kembali Bertambah, Lima Karyawan Kantor Pos Sumedang Positif
“Langkah awal kita bergerak di bidang peternakan dan pertanian, dengan sendirinya itu akan jadi wisata edukasi,” katanya. (eri)