Jelang Ramadan, Harga Telur dan Cabai Naik

Jelang Ramadan, Harga Telur dan Cabai Naik
Pedagang di Pasar Inpres Sumedang menunjukan cabai yang saat ini mengalami kenaikan harga. (KEGGA KEGGYAN/ SUMEKS)
0 Komentar

Wiwin mengungkapkan, kenaikan cabai-cabaian disebabkan lantaran faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini menyebabkan produksi cabai menjadi berkurang.

Selain cabai, kenaikan pun terjadi pada komoditas bawang merah dari yang semula dikisaran harga Rp 18 ribu – Rp 20 ribu, kini menjadi Rp 35 ribu.

“Kalau untuk bawang juga sama, kenaikan karena faktor cuaca yang mempengurhi pada jumlah produksi,” katanya.

Baca Juga:Kakek Berumur 60 tahun, Masih Bekerja Hidupi KeluargaIbunda Belum Bisa Maafkan Pelaku Tabrak Lari di Nagreg dan Pembuangan Jasad Putrinya ke Sungai

Tak jauh berbeda, daging sapi pun kini harganya tidak stabil. Harga daging sapi kini berkisar dari Rp 115 ribu hingga Rp 130 ribu.

“Harganya lagi ga stabil, kadang saya menjual Rp 115 ribu, kadang Rp 130 ribu. Tiap harinya beda beda gimana dari sananya,” jelas salah seorang pedagang daging sapi, Siti.

Siti juga menjelaskan, dirinya mengambil daging di Pasar Ciroyom, saat ini stok daging pun masih terbilang aman.

“Dari sananya aman kalau stok, saya juga ga tau kenapa harga daging tidak stabil. Cuman suka berdampak ke konsumen karena harganya berubah ubah terus,” pungkas Siti.

Sementara itu, seorang pedagang cabe rawit di Pasar Sumedang Jaenal M mengakui para pedagang
mengeluhkan kenaikan harga cabai. Bahkan, harga cabe rawit merah pun saat ini bisa mencapai Rp 80.000/kg.

“Dua Minggu ke belakang, memang benar cabe rawelit sudah turun harga. Nah, tapi kemarin harga cabe rawit sudah naik lagi. Jadi bisa mencapai Rp 80ribu per kilogram,” ujar Jaenal.

Terlepas dari hari biasanya, bahkan sebulan sebelum bulan puasa pun, bahan pokok kerap kali mengalami kenaikan harga yang sama.

Baca Juga:Nyumantri, Kafe Berbasis LiterasiPuskesmas Sulit Capai Target Vaksin

“Biasanya menghadapi Ramadan, suka ada kenaikan harga lagi. Apalagi sekarang musim hujan, kemungkinan dari bandar, stoknya akan terbatas,” lanjutnya.

Para pedagang juga mengeluhkan jumlah pembeli yang menurun drastis selama pendemi. Ditambah lagi harga bahan pokok yang kerap kali mengalami naik turun harga.

Masyarakat sangat berharap harga bahan pokok dapat kembali normal, seperti sebelum-sebelumnya. (kga-dhl/job)

0 Komentar