Angin Syurga Berhembus, Warga Banceuy Tunggu Realisasi Perbaikan Saluran Irigasi yang Jebol

Angin Syurga Berhembus, Warga Banceuy Tunggu Realisasi Perbaikan Saluran Irigasi yang Jebol
Sejumlah warga Banceuy Desa Cijolang berada di lokasi irigasi yang jebol, akibat debit air hujan mengguyur kawasan tersebut
0 Komentar

sumedangekspres, GARUT – Menyoal saluran irigasi yang jebol di blok Cisaat, Kepala Desa Cijolang Deden Zainal Muttaqin angkat bicara.

Menurutnya, keluhan warga Banceuy itu sudah mendapat tanggapan positif dari pihak PT Pratama Abadi Industri, pabrik sepatu yang bercokol di atas perkampungan warga.

“Dari pihak PT Pratama Kamari TOS Aya ka lokasi… Saur na akan segera di perbaiki… Surat perintah kerja na TOS di ka PT Ace,” ujar Deden melalui aplikasi perpesanan, yang diterima Sumedang Ekspres.com, Selasa (15/3).

Baca Juga:Kolaborasi Pendidikan Industri Perlu DiperluasThariqoh, Tampung Aspirasi Soal Pemulihan Ekonomi

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Kampung Banceuy Desa Cijolang Kecamatan BL Limbangan Kabupaten Garut tak bisa mandi dan mencuci pakaian.

Pasalnya, saluran irigasi yang melintas di kampung tersebut jebol, lantaran tidak kuat menahan debit air, saat turun hujan.

Warga menuding, besarnya debit air merupakan kiriman dari pabrik sepatu yang lokasinya berada di atas perkampungan mereka.

“Sejauh ini tidak ada pembuangan saluran air yang dibangun oleh pihak PT di wilayah RW 08, Sehingga saat hujan turun, air begitu saja masuk ke saluran irigasi,” kata Ketua RT 01 Wawan Setiawan, Senin(14/3).

Dikatakan, kejadian tersebut sudah berulang kali, namun pihak PT solah – olah tutup mata atas kejadian yang merugikan warga Banceuy itu.

Wawan menyebutkan, saluran irigasi jebol pertama kali terjadi sekitar enam bulan lalu.

Setelah diperbaiki warga secara swadaya, kini jebol kembali yang diduga penyebabnya buangan air dari pabrik tersebut.

Baca Juga:Polsek Cicalengka Ajak Warga Divaksin, Hadiahi Minyak Goreng dan Paket BerasKomunitas Asep Asep Jadikan Keraton Sumedang Sebagai Balai Indung

“Secara amdal, pihak PT sudah menyalahi aturan, karena sodetan yang katanya akan dibuatkan tiga saluran, nyatanya hingga saat ini baru satu, yaitu hanya sodetan yang menuju ke blok Beurih, sementara sodetan di blok RW 08 belum terealisasi. Akibatnya air menjadi liar dan memasuki saluran irigasi,” bebernya.

Dampak dari jebolnya saluran irigasi, warga tak bisa mandi, cuci, kakus dan ini sudah berlangsung sejak seminggu terakhir.

Selain warga Banceuy, ratusan warga Kampung Pulosari juga ikut terdampak.

Pasalnya, ratusan hektar sawah di wilayah tersebut tak bisa ditanami padi.

“Sawah juga tak bisa digarap, karena tak ada air, kan sekarang musimnya menanam padi, begitu juga dengan empang milik warga, tak ada airnya,” kata Wawan.

0 Komentar