Sementara itu, Kepala BPK Perwakilan Jawa Barat Agus khotib menjelaskan kondisi APBD Sumedang yang menunjukkan adanya penurunan sehubungan dengan Pandemi Covid-19.
“Pendapatan menurun dari Rp. 2,9 Triliun 2020 menjadi 2,8 tahun 2021. Pengeluarannya pun menurun dari Rp. 2,8 Triliun menjadi 2,7 Triliun di Tahun 2021. Jadi ini dipastikan karena Covid-19 kemarin,” katanya.
Agus menegaskan, tujuan dari APBD adalah pembangunan yang harus mensejahterakan masyarakatnya.
Baca Juga:Jalan Dipenuhi Tanah, Akibatkan Rawan KecelakaanLayangkan Surat ke Kejari Sumedang, Pemdes Minta Penyelesaian Hukum di Pakualam
“Kami berharap dari hasil APBD ini bisa mendorong kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi Pemda Kabupaten Sumedang yang dari tahun Ke tahun Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)-nya terus meningkat meskipun dilanda Pandemi Covid-19.
“Meskipun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumedang meningkat dari 10,26 menjadi 10,71, alhamdulillah IPM-nya meningkat dari 74,64 menjadi 74,80,” ucapnya. (red)