sumedang, KOTA – Beralihnya siaran televisi analog ke siaran televisi digital membuat sejumlah toko elektronik kebanjiran pembeli karena sudah banyaknya masyarakat yang memilih TV digital meski ASO (Analog swich Off) belum dilakukan.
Rencananya, pemerintah akan mulai mematikan saluran tv analog secara total pada 30 April 2022. Saat ini, beberapa Chanel TV nasional baik lokal sudah mulai beralih.
Salah seorang pengusaha toko elektronik, Aang (45) menjelaskan saat ini pembelian STB (Set Top Box) sudah mulai meningkat. Dia pun menjual berbagai merek STB dengan berbagai macam harga.
Baca Juga:Plaza Asia Sumedang Salurkan Puluhan Paket SembakoLima SMK Ikuti Vaksinasi Covid 19
“Alhamdulillah setiap hari ada aja yang masang STB, ya ini rizki buat saya,” ucap Aang kepada Sumeks, Selasa (22/3).
Selain menjual STB, Aang juga melakukan pemasangan dan jasa menyeting atau mencari chanel tv untuk STB yang baru dipasang.
“Ada dua cara untuk menyeting Set Top Box, ada yang secara otomatis ada juga yang secara manual,” singkat Aang.
Salah seorang yang sudah beralih menggunakan Set Top Box, Fauzah merasa sangat senang lantaran penggunaan Set Top Box dapat lebih banyak menangkap saluran TV dari pada menggunakan antena analog.
Sebelumnya, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfosanditik Saeful Amin, menjelaskan pihaknya telah mengajukan kepada Kementerian Kominfo untuk bantuan Set Top Box.
Dinas Komunikasi Informatika persandian dan statistik (Diskominfosanditik) Kabupaten Sumedang pun menyambut baik hal tersebut dan telah mengajukan kurang lebih 4.000 STB untuk dibagikan kepada masyarakat Sumedang.
“Nanti dibagikan langsung oleh pihak Kementerian. Untuk teknisnya apakah melibatkan desa atau ke Kominfo dulu, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut,” terang Saeful.
Baca Juga:Komunitas Street Level Minta Dukungan BupatiSAKIP Desa Rancamulya Tercapai 100 Persen
Namun, dari 4000 set top box yang diajukan tidak tentu semuanya dapat disetujui oleh pihak Kementerian karena ada kriteria khusus yang dapat menerima sat top box.
“Kemungkinan yang masuk rumah tangga miskin dan tidak memiliki TV tidak akan disetujui. Pihak Kominfo juga akan melakukan verifikasi dulu dari data yang sudah dikirim, atau yang pada waktu pendataan masuk data DTKS. Namun, seiring waktu ada peningkatan ekonominya dan dinilai mampu tak akan mendapatkan itu, kebijakannya ada di Kementerian Kominfo,” ucap Saeful. (kga)