sumedangekspres – Bulan Ramadhan sangat berarti detik demi detknya bagi seorang Muslim yang mengharap keberkahan Allah SWT. Hal ini dikarenakan dalam setiap detik Ramadhan, Allah membukakan pintu ampunan dan kasih sayang kepada hamba-hambanya yang mau memanfaatkan sebaik-baiknya waktu Ramadhan untuk bertakarub kepada Allah. Dalam Ramadhan, terdapat malam yang lebih baik dari malam-malam lainnya, yakni Lailatul Qadar. Bahkan, ditegaskan dalam surat al-Qadar, malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Menurut Ustadz Rakhmad Zailani Kiki dilansir dari republika.co.id menjelaskan, terdapat beberapa hal yang membuat setiap detik Ramadhan begitu berharga bagi seorang Muslim yakni pahala yang berlipat ganda. Sebagaimana hadits Rasulullah yang berbunyi:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.
وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya: Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR imam Bukhari dan Imam Muslim).
Baca Juga:Banjir Menerjang Wilayah Jatinangor, Puluhan Rumah Terendam Air – Belasan Hektar Sawah TerdampakLongsor Memutus Akses Jalan Desa Citengah
Lebih lanjut, Ustadz Rakhmad Zailani Kiki mengungkapkan bahwa berkaitan dengan hadits tersebut, Ibnu Rajab al-Hambali di dalam kitabnya Latha’if al-Ma’arif mengatakan, sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa pada bulan Ramadan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa dalam bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa pada bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.
“Dari hadits di atas dan penjelasan dari Ibnu Rajab al-Hambali, kita mendapatkan penjelasan bahwa besaran pahala dari amal kebaikan, amal ibadah, terutama amal ibadah puasa, yang dilakukan pada bulan Ramadhan melebihi ratusan dan ribuan kali lipat dibandingkan jika dilakukan di luar bulan Ramadhan dan hanya Allah SWT yang tahu berapa besaran kelipatannya. Karena Ramadhan adalah makhluk berbentuk waktu, setiap detik yang berlalu pada bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat berharga yang harus diisi, dimanfaatkan oleh setiap Muslim dengan amal kebaikan agar menjadi pahala yang bernilai besar dengan kelipatan yang hanya Allah SWT saja yang tahu dan hanya Allah SWT saja yang berhak dan mampu membalasnya,” ujar Ustadz Rakhmad Zailani Kiki.