sumedang, KOTA – Kejadian banjir bandang yang terjadi di Area Wisata Desa Citengah, menyedot perhatian publik. Pasalnya, kejadian di wilayah tersebut sudah dua kali terjadi dan memakan korban.
Pemkab Sumedang langsung mengadakan rapat koordinasi bersama Forkopimcam, BKSDA, Walhi dan BMKG terkait banjir bandang yang melanda wilayah Citengah, Senin (9/5).
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjelaskan pihaknya telah melakukan asesment terkait penyebab banjir bandang yang terjadi.
Baca Juga:Banyak Bencana, Pemkab Gandeng Abuya Gelar IstigosahPorsi CASA Konsisten Meningkat, Biaya Dana BRI Semakin Efisien
Diketahui, Sungai Cihonje sendiri memiliki tiga anak sungai yang bermuara di Cihonje. Yakni, Sungai Citundun, Sungai Citengah dan Cihonje.
“Hasil kajian, di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citengah sekitar sepuluh kilometer dari titik, ada longsoran yang menghalangi badan sungai. Di Citundun dan Cihonje pun ada longsoran. Jadi kesimpulan banjir tersebut dikarenakan hujan yang sangat lebat dan cukup lama. Sehingga run off air cukup banyak, karena ada longsoran airnya tertahan dan longsoran tersebut jebol,” jelas Dony saat dijumpai awak media seusai melakukan Rapat Kordinasi.
Dikatakan, terkait Margawindu yang merupakan perkebunan teh merupakan tanah HGU atau tanah negara bebas, sejak tahun 2020 Pemda Sumedangbtelah mengajukan Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
“Supaya kami punya payung hukum untuk menata dan menertibkan, kami mengajukan HPL. Sisi lain masyarakat penggarap pun bisa mengajukan redis, masyarakat yang telah lama menggarap itu bisa melakukan reformasi agraria, ini yang sedang kami upayakan,” ungkap Dony.
Dony juga telah membuat keputusan untuk menutup sementara area wisata di Citengah hingga standar keamanan di area wisata tesebut terpenuhi.
“Sekarang kami telah membuat SK bupati tentang tim mitigasi resiko bencana dan pemulihan ekonomi wisata Citengah. Nanti ada tim yang mengecek setiap tempat wisata sudah memiliki standar keamanannya. Serta, nanti tim ini yang akan menentukan tempat wisata tersebut bisa buka atau tidak, termasuk ramalan cuaca dari BMKG. Jadi kita melihat kondisi alam,” papar Dony.
Rencananya penataan pun akan segera dilaksanakan seperti pemasangan rambu rambu di jalan menuju area wisata. (kga)