sumedang, CISITU – Bandar ternak mulai stok hewan ternak siap Qurban dari sejak dini. Strategi ekonomi yang diterapkan oleh para bandar ternak, mereka mengincar ternak siap Qurban dari petani dari jauh-jauh hari untuk dijadikan stok.
Salah satu bandar ternak domba, Ace menyebutkan, untuk mendapatkan ternak pihaknya biasanya mencari celah waktu dimana para petani membutuhkan biaya untuk kebutuhan hidup dan keberlangsungan bertaninya.
“Kalau sekarang momennya datar sih. Bisa disebut petani lagi butuh biaya soalnya, pasca lebaran mereka pasti banyak mengeluarkan anggaran, tapi disisi lain banyak masyarakat yang hajatan jadi banyak ternak yang dicari. Biasanya kalau momen seperti ini, petani menjual ternaknya langsung ke masyarakat dengan harga yang cukup tinggi,” kata Ace kepada Sumeks, Kamis (19/5).
Baca Juga:Berbagai Kendaraan Bekas Laka Berbaris Dekat BinomasihDPP Pastikan Ketersediaan Obat-Obatan Ternak Aman
Namun, untuk stok ternak masih ada waktu sekitar satu bulan lagi. Dia mengaku dari sejak sekarang tentu saja para bandar gencar mencari ternak untuk hewan qurban.
“Ya kalau gak start dari sekarang pasti kehabisan barang, karena semua bandar pasti punya target masing-masing,” katanya.
Dia menyebutkan, sebagian bandar sudah ada yang punya stok dari jauh-jauh hari. Biasanya dulu mereka membeli ternak dari masih kecil dengan harga menyesuaikan kualitas ternaknya.
Ace mencontohkan, bandar biasanya membeli domba jantan yang masih kecil tapi umur domba tersebut dipastikan sudah layak untuk jadi hewan qurban pada momen Idul Adha.
“Contohnya saya, di kandang sudah ada stok domba jantan sekitar 6 ekor, itu dulu belinya dari masih kecil. Insya Allah pada Idul Adha nanti sudah siap potong,” kata dia.
Sebab, kalau bandar tidak punya stok dari jauh-jauh hari, kemungkinan besar tidak akan bisa dapat barang. Sebab, para petani akan menunda ternaknya sampai waktu Idul Adha tiba dan menjualnya langsung kepada orang yang berniat qurban.
“Kalau kita cari ternaknya mepet ke momen Idul Adha, sudah pasti sulit untuk bisa dapat barangnya,” kata dia. (eri)