Harga Elpiji 12 Kg Naik, Masyarakat Mampu Diminta Tidak Berganti ke Gas Melon

Harga Elpiji 12 Kg Naik, Masyarakat Mampu Diminta Tidak Berganti ke Gas Melon
0 Komentar

sumedangekspres – Harga elpiji atau LPG nonsubsidi naik sebesar Rp2.00p per kg mulai Minggu (10/07/2022). Gas tersebut ditaikkan oleh PT Pertamina (Presero).

Tidak ada Alihan ke pengguna elipiji 12 kg ke elpiji 3 kg atau gas melon adalah harapan dari Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara)

Ketua Mukroni menjelaskan, Tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga elpiji nonsubsidi menjadi naik, maka dari itu para pedagang warteg lebih banyak menggunakan elpiji 3 Kg.

Baca Juga:Terkuak Nasib Kru TV yang Dorong Ruben Onsu hingga Jatuh, Suami Sarwendah: Gak Enak NgomongnyaPengagum Sule Kak Seto Siap Damaikan Nathalie Holscher dan Putri Delina

Akan tetapi, Mukroni takut para pengguja elpiji 12 kg akan berlalih ke elpiji 3kg.

“Yang kami tidak harapkan ada migrasi pengguna gas 12 kg ke 3 kg melon karena ada perbedaan harga yang banyak,” ujar Mukroni saat dihubungi Tribun, Senin (11/7/2022).

Akan mempengaruhi ketersediaan elpiji 3 kg yang sangat dibutuhkan pedagang warteg, jika terjadi perpindahan pengguna, bedasarkan Mukroni.

Karenanya, ia berambisi agar pemerintah terus menyelidiki kesediaan gas melon untuk usaha kecil termasuk warteg.

“Yang jumlah outlet atau gerai di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi kurang lebih 50 ribu gerai. Artinya di masa daya beli belum meningkat, pemerintah malah menambah beban dengan adanya kelangkaan stok gas 3 kg,” kata Mukroni.

Kowantara juga mengimbau warteg modern yang menjamur untuk memakai gas 12 kg. Sebab, ucap Mukroni, warteg modern sudah masuk kluster usaha kuliner menengah.

“Pemiliknya juga bukan lagi orang Tegal, Brebes, Pantura, yang memang mata pencaharian di warteg,” tutur Mukroni.

Baca Juga:Polri Gagalkan Peredaran 130 Kg Ganja Jaringan Aceh Sampai Jawa BaratBaku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, 5 Tembakan Bharada E Buat 7 Luka di Tubuh Brigadir J

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan pihaknya sengaja menaikkan harga elpiji nonsubsidi karena kenaikan harga gas semakin tinggi saat ini.

Ia mengatakan harga elpiji berdasarkan Contract Price Aramco (CPA) tembus US$725 per metrik ton pada Juni 2022. Angka itu naik 13 persen dibandingkan dengan harga rata-rata sepanjang 2021.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kg dan Bright Gas 5,5 kg, menambah beban pelaku UMKM di sektor makanan serta minuman.

Anggota Dewan Pertimbangan Apindo Nina Nursinah mengatakan, saat ini pelaku UMKM sedang berusaha bangkit setelah dua tahun tertekan pandemi Covid-19.

0 Komentar