sumedangekspres – Video yang menayangkan anak dirantai di Bekasi, heboh di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman anak dirantai tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @fannylauww pada Selasa 19 Juli 2022 lalu.
Pada awal video tersebut terlihat seorang bocah dengan kondisi kedua kakinya dirantai tengah terduduk.
Baca Juga:Citayem Fashion Week Dapat Dukungan Dari Yuni SharaPuluhan Hektar Perkebunan Tertimpa Longsor Di Gowa, Ratusan Warga Senggang Mengungsi
Hingga Fanny menanyakan kepada anak itu apakah lapar dan ingin makan.
“Kamu lapar, mau makan?,” tanya Fanny yang dijawab dengan isyarat oleh sang anak tersebut.
Fanny kemudian bertanya lagi kepadanya siapa yang tega merantai kaki dirinya.
menjawab dengan lirih ibundanya.
Fanny dalam postingan lainnya menyebut anak yang dirantai merupakan tetangganya berinisial R (15).
Saat video diambil, R berusaha kabur dari rumah karena tidak tahan dengan tindak kekerasan orangtuanya.
“Ia kabur untuk meminta makan sama tetangga. R bilang kelaparan. Ayah dan bunda tirinya nggak pernah ngasih makan, yang ada R selalu disiksa,” tulis Fanny.
Fanny melanjutkan ceritanya, alasan orangtua R merantai anaknya, karena R suka mencuri makanan.
Fanny menilai alasan tersebut tidak masuk akal.
Baca Juga:Pasutri Di Pekanbaru Paksa ABG Berhubungan Intim, Terungkap Usai Foto Korban Tanpa Busana ViralAnak Dan Ayah Ditemukan Tewas Akibat Kesetrum Listrik Di Tana Toraja
“Menurut gue masa makanan di rumah yang seharusnya dimakan bersama bisa dicolong si anak kalau bukan karena terpaksa dia kelaparan,” katanya.
R kepada Fanny juga mengaku setiap hari dipukuli oleh orangtuanya.
Warga selanjutnya melapor ke ketua RW yang diteruskan ke pihak kelurahan dan kepolisian.
Di hadapan petugas, rantai di kaki R akhirnya dilepaskan.
R segera mendapatkan perawatan oleh warga dengan diberi makan dan dimandikan.
“R seneng banget dan bilang mau dibawa ke panti. R sampai ngomong Terimakasih ya Allah saya bebas dari ayah bunda, dadah ayah, aku bebas dari ayah,” tulis Fanny.
Singkat cerita, orangtua R masing-masing berinisial P dan A dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Warga meminta polisi agar melakukan tindakan hukum.
Informasi yang ada ayah R sehari-hari bekerja sebagai sopir.
Sedangkan istrinya berprofesi guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki menyebut, orangtua R mengakui melakukan kekerasan terhadap anaknya.