sumedangekspres – Seorang pemuda warga Candi Lontar Kidul Blok 45 H, Sambikerep, Surabaya ditemukan tewas gantung diri di kusen pintu kamar ayahnya, pada hari Jumat 19 Agustus 2022.
Warga Candi Lontar Kidul Blok 45 H, Sambikerep, Surabaya, dikejutkan karena tragedi yang memilukan yaitu pemuda yang gantung diri tersebut.
Diduga, lantaran gagal masuk perguruan tinggi negeri (PTN), pemuda berumur 19 tahun itu melakukan aksi yang tidak seharunya dilakukan yaitu dengan cara gantung diri di Surabaya.
Baca Juga:Perwira Polri di Struktur Konsorsium 303 Diminta Klarifikasi, Jangan DiamViral! Mobil Tabrak Minimarket Hingga Porak Poranda, Ini Penjelasan Kapolsek
Seorang ayah sendiri yang pertama kali menemukan jenazah korban tersebut, sekitar pukul 09.00 WIB, dari keterangan yang dihimpun.
Pada saat itu, sosok ayah yang hendak berangkat mengantar Kakak korban untuk kerja di notaris wilayah Darmo, pada pukul 08.30.
Pada waktu itu juga, sang ayah sempat berpamitan kepada korban yang bernama Dino.
Setelah mengantar kakak Dino berangkat, sang ayah pun kembali pulang ke rumah. Setiba di rumah, sang ayah dikejutkan dengan pemandangan memilukan. Dia melihat sang anak menggelantung di kusen pintu kamarnya. Tubuhnya sudah kaku. Melihat itu, sang ayah berteriak histeris. Memanggil-manggil tetangga
Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Ipda Bambang Setiawan menyatakan, dari pemeriksaan dokter dan petugas tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Dugaan murni bunuh diri. Korban anak pengurus RT setempat,” ujarnya seperti dikutip Jawa Pos Radar Surabaya (19/8)
Dari keterangan saksi, sebelum kejadian korban masih terlihat aktivitas seperti biasa di rumah. Adapun sang ibu, saat kejadian sedang tidak di rumah. Sejak pukul 06.00 WIB, sang ibu berangkat ke Graha Unesa untuk mengikuti sebuah kegiatan. ’’Korban kemarin malam masih ikut Yasinan dan tahlil di rumah tetangganya,’’ ungkapnya.
Sebelum ditemukan gantung diri, lanjut Bambang, korban juga tidak tampak depresi. Juga, tidak ada yang aneh. Disinggung terkait motif korban nekat mengakhiri hidup itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti. Dari keterangan keluarga, selama ini korban tidak pernah cerita apa-apa. Selain itu, juga tidak ada permasalahan apapun. “Korban sudah lulus SMA,” terangnya.
Baca Juga:Bocah Hobi Makan Pasir, Semen Serta Kerikil, Kondisinya Kini MemprihatinkanAksi Penembakan di Ruko Cengkareng, 1 Orang Security Nyaris Jadi Korban
Sementara itu, kabar dari sejumlah warga, korban sempat ikut tes masuk PTN. Namun, belum berhasil masuk perguruan tinggi yang diimpikan. Hal itu diduga membuat korban kecewa. Namun, sebetulnya tindakan demikian tidak perlu dilakukan. Sebab, sesulit apapun persoalan, pastilah ada jalan keluar. Tanpa harus menjadi beban. (Pkl2/Nina)