Kekeringan, Petani Menggunakan Pompa Air

Kekeringan, Petani Menggunakan Pompa Air
Beberapa petani saat memasang pompa air karena sawah mereka kekeringan, kemarin (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Petani mulai menggunakan pompa air untuk menyirami tanaman padinya.

Usia tanaman padi saat ini tengah membutuhkan suplay air untuk keberlangsungan pertumbuhan tanaman padinya. Sementara, debit air pada sumber mata air sudah mengering.

Untuk mencegah kematian pada tanaman padi, para petani berupaya sebisa mungkin untuk mengalirkan air pada areal sawah yang ditanami padi. Dalam hal ini, petani harus menggunakan pompa air untuk menyirami tanaman padi tersebut.

Baca Juga:Silaturahmi Polres dan Cipayung Sumedang, Jaga Silaturahmi dan Hubungan BaikPembuktian Permasalahan Tanah di Pengadilan

“Sudah dua minggu ini sawah saya kekeringan, sementara usia tanaman padi tengah membutuhkan banyak suplay air. Kalau kita tidak berupaya, kemungkinan besar akan menimbulkan kekeringan yang bisa berdampak kematian pada tanaman padinya,” kata salah satu petani di Darmaraja Ayim (43), Rabu (31/8).

Dalam hal ini, petani harus merogoh kocek tambahan untuk biaya pengambilan air dari anak sungai terdekat yang masih terdapat genangan air.

“Ya terlanjur ditanami padi, jadi saya harus ambil resiko untuk tambahan biaya pemeliharaan. Yaitu, uang bensin untuk mesin pompa air,” kata dia.

Dia menerangkan, untuk satu kali penyiraman dengan luas sawah sekitar 100 bata, bisa meghabiskan bahan bakar lebih dari 5 liter.

“Untuk satu kali penyiraman, skitar 100rb mah habis, sampai umur padi matang, bisa sampai 5 kali penyiraman atau lebih, tergantung kebutuhannya,” kata dia. (eri)

0 Komentar