Kenaikan BBM Persulit Petani

Kenaikan BBM Persulit Petani
Seorang petani asal Cimalaka Erat sedang membajak sawahnya (DOK SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Salah seorang petani di Desa Licin Kecamatan Cimalaka Erat mengaku adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan susahnya mendapatkan solar sangat berpengaruh pada pendapatan dan harga padi.

Erat mengatakan kenaikan harga BBM dan susahnya mendapatkan solar membuatnya hampir kesusahan.

“Kenaikan harga solar cukup mempengaruhi para petani. Selain itu, solar juga kan masih susah didapatkan,” ujar Erat kepada Sumeks, Selasa (6/9).

Baca Juga:Pemda Sumedang Lakukan Penjajakan Kerjasama dengan Denmark, Terkait Pengelolaan SampahPergantian Ketua Umum PPP, Uu: Pergantian Itu Wajar

Erat menggunakan jasa penyewaan traktor, dari harga pun sudah naik berbeda dari biasanya.

“Iyah panen kemarin saya coba nyewa traktor dari harganya juga naik. Katanya solarnya masih susah,” katanya.

Menurutnya, untuk penjualan dari hasil panen awalnya menjual dengan harga Rp 5.000,- per/kg, kini menjadi Rp 5.200,- per/kg. Dengan adanya kenaikan harga BBM, kemungkinan akan ada kenaikan lagi.

“Kayanya pasti naik lagi, soalnya kemarin naik mungkin sekarang mau dinaikin lagi harganya,” tambahnya.

Erat mengaku dengan adanya kenaikan harga BBM solar, memang sangat mempengaruhi dalam segi penambahan biaya operasional.

“Iyah mudah-mudahan lancar aja semuanya di tengah-tengah perkonomian yang sekarang makin susah,” pungkasnya. (wly)

0 Komentar