Program PTSS Hebat SMPN 2 Sumedang

Program PTSS Hebat SMPN 2 Sumedang
Kepala Sekolah SMPN 2 Sumedang, H Iryan Resmana MPd saat ditemui Sumeks di ruangannya, kemarin (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Mengacu kepada yang disarankan Kepala Dinas Pendidikan Sumedang H Agus Wahidin, pelaksanaan program PTSS di SMPN 2 Sumedang mengacu kepada tiga Resep Pertama, Syarat Tiga Resep dan Empat Jenis Hijrah.

Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMPN 2 Sumedang H Iryan Resmana MPd melalui Wakasek  Kurikulum N Tuti Sobariah SPd MPd kepada Sumeks beberapa waktu lalu.

“Tiga Resep Pertama yaitu Resep kesatu guru yang baik adalah guru adaptip, inovatif dan inspiratif, resep kedua metode yang baik adalah metode yang memudahkan, membahagiakan dan mengembangkan, resep ketiga penunjang yang baik adalah sumber daya yang ada di SMPN 2 Sumedang sendiri yang dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan visi SMP Negeri 2 Sumedang yaitu Hebat. Dimana proses managemen baik managemennya, apapun jenis mengenai pembelajarannya itu dilaksanakan secara efektif dan efisien,” kata Tuti.

Baca Juga:Stok Darah PMI Sumedang Aman, Permintaan Golongan A dan AB Meningkat3 Tipe Samsung Ramai di Masyarakat

Kedua, lanjut Tuti, Syarat Tiga Resep yang diterapkan di SMPN 2 Sumedang yaitu, syarat pertama para guru itu harus openmind. Artinya, para guru itu harus terbuka terhadap segala perubahan serta terbuka terhadap segala informasi.

Ditegaskan, itu yang sangat diterapkan SMPN 2 Sumedang. Jadi pihaknya selalu menggali informasi, menambahkan pengetahuan dirinya untuk meningkatkan kompetensi guru.

Kemudian, lanjut dia, syarat yang kedua yaitu super effort. Disini guru berupaya untuk segala daya upaya dilakukan dengan penuh dedikasi yang baik.

“Kemudian syarat yang ketiga adalah Continues Improvement. Artinya, para guru selalu berupaya untuk mengembangkan secara terus-menerus untuk selalu berkreatif inovatif,” katanya .

Tuti menuturkan, contoh implementasi pelaksanaan yang dilakukan di SMPN 2 Sumedang salah satunya yaitu ketika menyelenggarakan persiapan untuk karnaval memperingati  HUT RI pada 17 Agustus.

Kata dia, disini para siswa didorong dan dipacu supaya mereka berkreatif.

“Alhamdulillah pada akhirnya bisa dilihat dari hasil kerja mereka dimana kostum-kostumnya yang dipakai untuk karnaval HUT RI 17 Agustus itu adalah Hasil kreativitas dari para siswa sendiri. Dan itu juga merupakan suatu upaya yang dilakukan, bahwa siswa di sekolah kami itu belajarnya itu tidak hanya di kelas, tapi ada praktek di luar kelas. Sehingga, mereka memiliki pengalaman dan diharapkan dengan pengalaman yang seperti itu mereka nantinya akan memiliki bekal dan pengalaman yang baik ketika nanti mereka berbaur di masyarakat,” jelasnya.

0 Komentar