Jadi Sentral Pisang, Warganya Harus Kreatif

Jadi Sentral Pisang, Warganya Harus Kreatif
Petani tengah memelihara pohon pisang di perkebunan tanah kas desa Mekarasih Kecamatan Jatigede (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, JATIGEDE – Menjadi sentral pisang, warga Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede dituntut kreatif merubah nilai jual pisang menjadi lebih tinggi. Program penanaman pisang dari Biofarma yang diberikan kepada kelompok tani Girimekar didukung pihak Unpad

Saat ini proses pertumbuhan pisang cukup bagus, bahkan ada sebagian yang sudah mulai berbuah. Pada dasarnya, warga setempat sudah menjadi hal yang biasa dalam mengelola tanaman pisang. Sebab, sudah sangat lumrah petani di desa tersebut menanam pisang.

Namun, untuk teknis penanaman dan pemeliharaan tanaman pisang lebih disiplin ilmu, karena mendapat panduan dan pengawasan langsung dari pihak Biofarma dan Unpad.

Baca Juga:Benteng Sekolah Ambruk, Ganggu MobilitasJalan Ambrol, Warga Grand Padasuka Ajukan Perbaikan

“Program penanaman pisang ini terua berlanjut, bahkan saat ini tanaman pisang sudah mulai berbuah,” kata Ketua Kelompok Tani Girimekar Asep Bubun kepada Sumeks, Selasa (25/10).

Pihaknya berharap pada saat Desa Mekarasih jadi sentral pisang, ada upaya dari pemerintah untuk memberikan wawasan lebih luas lagi dalam pengolahan pisang. Sebab, pada saat pisang yang dihasilkan dijual langsung berbentuk pisangnya, harganya sangat rendah.

“Kita harus kreatif untuk mengolah pisang. Jadi dengan bahan dasar pisang harus bisa menciptakan produk yang jadi ciri khas Desa Mekarasih. Apalagi desa ini menjadi salah satu desa yang banyak dikunjungi wisatawan yang berwisata ke Waduk Jatigede, karena pusat kota Desa Mekarasih berdampingan dengan Waduk Jatigede,” katanya.

Dia menilai, upaya-upaya yang tengah dilakukan, harus memberikan hasil yang bermanfaat, terutama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Jangan sampai program yang lama digeluti ini  tidak merubah kondisi perekonomian masyarakat.

Apalagi, sentral pisang ini berada di wilayah wisata, seharusnya dengan kreatifitas pengolahan pisang ini bisa dengan cepat memperkenalkan hasil produktifitasnya ke wisatawan. (eri)

0 Komentar