Pisang Cavendish, Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pisang Cavendish, Tingkatkan Ketahanan Pangan
Penanaman pertama bibit pisang Cavendish di Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan oleh para petani (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Komoditas tanaman jenis pisang Cavendish atau Pisang Ambon Putih saat ini menjadi primadona di kalangan petani pemula di Desa Haurngombong,  Kecamatan Pamulihan yang serius menggeluti dunia perkebunan.

Hal itu bukan tanpa alasan. Pertumbuhan tanaman pisang cavendish relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis pisang lokal. Sehingga, masa panennya cukup membutuhkan sekitar 8-9 bulan usia masa tanam. Perbandingannya, masa panen jenis pisang lokal membutuhkan waktu antara 1 – 1,5 tahun.

Kepala Desa Haurngombong Dadang SPd mengaku optimis budidaya pisang Cavendish makin maju. Apalagi kan sekarang peminatnya makin banyak.

Baca Juga:Warga Lemah, Jauhi Daerah Rawan BencanaDPP Sumedang Siap Bantu Pembudidaya Ikan

Dikatakan, distribusinya masih sebatas di toko-toko modern seperti minimarket. Di pasar tradisional masih sangat jarang ada.

“Penanaman benih pisang Cavendish, program dari Pertanian melalui DPR RI Komisi IV buat 10 hektare atau 10 ribu batang,” tuturnya kepada Sumeks, Senin (7/11).

Ia mengatakan pemberian bantuan bibit pisang ini dilakukan dalam rangka pengembangan desa.

“Sebanyak 10 ribu batang bibit pisang diserahkan dari Komisi IV DPR RI. Harapannya dapat meningkatkan ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Dadang.

Pihak desa akan mengembangkan tanaman pisang jenis ini karena cepat berbuah dan harga di pasar juga sangat tinggi.

Selain dapat mendukung ketahanan pangan, juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. (kos)

0 Komentar