sumedang, KOTA – Civitas akademika UPI Kampus Sumedang menggelar acara Festival MBKM 2022, Rabu (9/11). Kegiatan itu bertajuk ‘Menjadi Cendekiawan Bangsa melalui Pengimplementasian Program MBKM’.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap kesuksesan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu.
Festival MBKM ini sejatinya adalah rangkaian acara yang cukup panjang. Dimulai sejak awal September 2022 saat menghadirkan Dr. Indra Uno dalam sebuah kesempatan seminar nasional kewirausahaan. Adapun event yang diselenggarakan Rabu (9/11) lalu menghadirkan tiga narasumber yang merupakan Tim Penggerak MBKM Universitas Pendidikan Indonesia. Di antaranya Dr. Ahmad Yani, M.Si., Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd., dan Agus Sutiawan, S.E.
Baca Juga:Transknowledge Sumedang untuk Loncatan Indeks SPBE NasionalKadisbintalal Motivasi Kepercayaan Diri Santri, Kunjungi dan Silaturahmi ke Ponpes Khoerul Umam
Pada kesempatan pertama, Dr. Ahmad Yani, M.Si selaku koordinator program-program MBKM UPI, menyampaikan pemaparan menarik dengan membawakan judul ‘Kurikulum Merdeka Belajar: Akankah Menjadi Solusi bagi Pendidikan Indonesia?’.
Kajian Dr. Ahmad Yani, M.Si menyoroti dengan tajam berbagai potensi masalah di era disrupsi yang notabene sedang dialami oleh bangsa Indonesia, di samping semakin terbuka juga peluang-peluang profesi yang justru akan semakin cerah di era disrupsi ini.
Pada akhir bahasannya, dia menyampaikan pesan yang sangat berarti. Antara lain, ‘Mereka yang merdeka belajar itu adalah mereka yang mau belajar dari berbagai sumber, tidak kaku dalam berpikir, tidak menutup diri terhadap perubahan, tidak monodisiplin, tidak malu berkarya, tidak takut untuk mencoba, dan tidak berpaling dari kesempatan yang datang’
Dilanjutkan dengan pembahasan dari Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd., yang sangat komprehensif membahas seluk-beluk program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Dalam paparannya, disampaikan bahwa kegiatan magang bersertifikat adalah bentuk keterlibatan mahasiswa untuk mengikuti aktivitas pada dunia kerja langsung dengan mengerjakan berbagai pekerjaan dalam lingkungan institusi/lembaga dengan dukungan kompetensi akademik, kompetensi profesional dan kompetensi pribadi sosial.
Sementara itu, yang dimaksud studi independen lebih kepada aktivitas yang memfasilitasi berbagai ide untuk menjadi suatu produk yang berselaras dengan filosofi, produk dan atau inovasi dari suatu lembaga/institusi/iduka. Lembaga/institusi/iduka menyediakan modul-modul untuk dipelajari di bawah bimbingan mentor untuk mengembangkan ide menjadi produk yang berkualitas.