UPI Kampus Sumedang, Pencetus Kegiatan Festival MBKM Secara Luring

UPI Kampus Sumedang, Pencetus Kegiatan Festival MBKM Secara Luring
Dr Ahmad Yani M.Si. saat memberikan materi pada kegaitan MBKM di UPI Kampus 2 Sumedang, Rabu(9/11) lalu (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

 

“Dan, mengundang kami sebagai pihak koordinator atau penggerak MBKM untuk hadir, supaya bisa memberi penjelasan,” katanya.

Dr. Ahmad Yani menuturkan, untuk program MBKM ini, pihaknya sebenarnya sudah memiliki Tim Penggerak MBKM di tiap Fakultas dan di Kampus Daerah. “Tetapi dengan adanya kegiatan seperti ini, dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa, di mana kami terlambat mendapat  informasi, hal ini memberikan inspirasi bagi kami untuk kemungkinan kami akan konsolidasi lebih jauh lagi. Supaya informasi tentang MBKM itu bisa tersampaikan dengan bagus kepada para mahasiswa,” jelasnya.

Jadi, kata dia, tindak lanjutnya seperti itu. Dan, tadi juga sudah dibicarakan bagaimana supaya Tim Penggerak ini menggerakkan, tidak hanya diam, menunggu instruksi tapi mereka belajar juga.

Baca Juga:Bekali Mahasiswa Akutansi Siap Bekerja di Era Transformasi DigitalHari Kesehatan Nasional Ke- 58: Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku

“Perlu diketahui bahwa tim penggerak itu dari unsur dosen dan unsur mahasiswa sebenarnya, tapi masih belum bergerak. Dan mungkin kami di pusat akan mencoba konsolidasi lagi supaya pertemuan seperti ini semakin sering dilaksanakan,” katanya.

Adapun pesan dari Dr. Ahmad Yani kepada para mahasiswa, terus cari informasi sebanyak-banyaknya dari kegiatan yang ditawarkan oleh Kementerian, ikut bergabung di situ. Kalaupun misalnya tidak terakomodasi karena memang ada seleksi, diimbau jangan putus harapan, karena di UPI sendiri sudah menyediakan program-program yang ada di tingkat universitas.

“Magang Internasional yang namanya IISMA, kemudian ada juga program KKN yang 20 SKS yang kita namai Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB). Kemudian, juga ada kegiatan Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (PLSP) yang ke sekolah-sekolah, itu juga 20 SKS dan itu bisa diikuti,” tuturnya.

Dia menjelaskan, tapi kalau misalnya juga kurang cocok dengan harapan, Prodi sendiri bisa membuat panduan yang dikonsultasikan dengan Divisi Kurikulum, panduannya seperti apa, nanti disahkan oleh Direktur atau Dekan. Sehingga kalau sudah diketahui atau disahkan oleh Dekan atau Direktur Kampus itu sudah sah menjadi sebagai pedoman.

“Untuk Prodi sendiri, bisa menyelenggarakan empat kegiatan. Pertama magang, silahkan disusun bagaimana rancangannya, mitranya siapa. Kedua Studi Independen, juga bisa dikembangkan oleh prodi. Ketiga penelitian, barangkali ada penelitian untuk Kampus Merdeka. Lalu keempat, ada juga program-program Kewirausahaan,” jelasnya.

0 Komentar