Jamaah Wahidiyah Jawa Barat Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat

Jamaah Wahidiyah Jabar Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat
Usai melaksanakan do'a ribuan jamaah antri mencium tangan Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadhdhoroh Kanjeng Kyai Abdul Majid Ali Fikri, RA (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

 

Aplikasi bimbingan ketiga, yakni agar mengisi segala bidang kewajiban (Yukti) lahir dan batin, tanpa menuntut haknya dipenuhi. Tapi jika segala kewajiban itu dilakukan secara optimal, niscaya hak itu akan diterima dengan sendirinya (interaksi).

Pokok ajaran keempat, bila menghadapi beberapa masalah yang harus diselesaikan secara bersamaan, seyogyanya mendahulukan hal yang lebih penting (aham), juga ditinjau manfaat (anfa’) nya, terutama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Itulah pokok-pokok ajaran atau bimbingan Wahidiyah yang seluruhnya bersumber dari Al Qur’an dan Assunah.

Sedangkan yang menjadi dasar bagi mereka soal tangis, baik sedang membaca shalawat atau mendengarkan ceramah, adalah Sabda Nabi SAW: Barang siapa berbuat dosa dan sempat tertawa, maka ia akan masuk neraka sambil menangis.

Baca Juga:Jabar Menuju Zero Kasus PMK, Penanganan Berhasil Capai Kemajuan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kepala Desa dan Ketua RT

Salah satu jemaah yang datang dari Kabupaten Ciamis Mas’un ikut berdoa dan meminta bangkitkanlah negeri ini lebih kuat, kokoh, teguh, dalam semangat kesatuan, persaudaraan sejati dan kekeluargaan, terus bergandengan tangan, tetap harmonis, aman, damai, rukun, dalam semua perbedaan, berjalan bersama, menatap dan menata masa depan bangsa lebih baik ke depan. (kos)

0 Komentar