Disamping itu, apabila berbelanja ke wilayah Tanjungmedar, selain akses tertutup longsor di Blok Haurpapak, jalan juga mengalami kerusakan di beberapa titik. “Sehingga, warga enggan berbelanja keperluan warungnya,” tukasnya.
Namun, lanjut dia, kini para pemilik warung di Surian sudah mulai berbelanja keluar. Karena kemungkinan mereka berpikir untuk keperluan warga meski harus berbelanja cukup jauh.
“Resikonya, harga penjualan barang pun cukup tinggi. Bahkan, bisa mencapai dua kali lipat,” jelasnya.
Baca Juga:Mimin Jadi Korban Tabrak LariMobil Pick UP Ugal-Ugalan di Kebon Kol
Senada, Kepala Desa Suriamedal Lili Saripudin mengakui, paska penggenangan Bendungan Sadawarna yang mengakibatkan terendamnya jalan kabupaten menyebabkan aktifitas ekonomi warga lumpuh.
Kini, kata dia, aktifitas ekonomi warga hanya menyisakan sekitar 10 persen. Baik itu warga yang berbelanja keluar untuk warung ataupun para bandar yang berbelanja hasil bumi ke Surian.
“Ya, hanya menyisakan aktifitas ekonomi sekitar 10 persen. Warga yang berbelanja keluar ataupun para bandar yang mencari hasil bumi ke Surian sangat sedikit. Warga yang berbelanja keluar pun memaksakan karena banyaknya keperluan warga yang harus terpenuhi,” jelasnya.
Selain itu, kapasitas perahu yang mengangkut warga untuk berbelanja atau keperluan lainnya sangat terbatas. Warga harus antri untuk menyeberang ke wilayah Desa Tanjung.
“Perahu yang dipakai kini hanya ada empat unit, sangat terbatas. Warga pun harus antri untuk menyeberang,” paparnya.
Lili mengatakan mega proyek Bendungan Sadawarna ini lokasinya memang di Kabupaten Subang. Tapi, desanya pun ikut terdampak dengan adanya bendungan tersebut.
Lili menyebutkan, selain Desa Suriamedal, dua desa lainnya yakni Desa Surian, dan Desa Tanjung juga terdampak adanya proyek Bendungan Sadawarna ini.
Baca Juga:Tol Cisumdawu Dibuka, Jalan Berkabut Bahayakan PengendaraSensasi Terowongan Tol Cisumdawu
Lili juga berharap, jalan lingkar antara Sarwiru Desa Suriamedal dengan Songgom Desa Tanjung segara rampung. Karena tinggal pembuatan jembatan saja yang belum dikerjakan.
“Hingga, dengan rampungnya jembatan tersebut, kegiatan warga tidak terganggu,” jelasnya. (kga)