Anak Istri jadi Korban Banjir di Sawahdadap, Begini Kondisi Sang Suami

Anak Istri jadi Korban Banjir di Sawahdadap, Begini Kondisi Sang Suami
Salah satu korban banjir saat akan dimakamkan oleh keluarga. Tiga orang menjadi korban Longsor Cimanggung di dua desa. Yaitu, Desa Sindulang dan Sawahdadap (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, CIMANGGUNG – Anak dan istri Nanang Kosim (46); Syifa (17) dan Dini (40) merupakan korban yang hanyut dan meninggal dunia dalam peristiwa longsor dan banjir bandang di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, membuat ayahnya terpukul.

Nanang yang ditinggal istri dan anak sulungnya karena bencana banjir di Sawahdadap kini hanya tinggal bersama anak keduanya Nadine Aura Putri (10) siswa kelas 3 SD.

Korban merupakan siswi SMAN Cimanggung duduk di bangku kelas 3 yang meninggal terbawa hanyut bersama ibunya bernama Dini (40). Saat kejadian, ayah korban sendiri sedang bekerja di Kota Bandung ketika banjir terjadi.

Baca Juga:Masjid Raya Al-Jabbar Spirit 27 Kabupaten Kota Se-Jawa Barat INFRASTRUKTUR JABAR JUARA MELESAT

Pihak Sekolah SMAN Cimanggung diwakili Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Taufik membenarkan kalau korban bencana longsor Desa Sawahdadap merupakan siswanya.

“Secara akademik almarhum orangnya pintar dan baik dalam pergaulan dilingkungan sekolah,” terangnya kepada Sumeks, Selasa (20/12).

Keluarga Besar SMAN Cimanggung mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Ananda syifa (17), siswa kelas 12 IPS.

Sementara korban longsor Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung bernama Acek, 60 warga Dusun Ciseupan RT 02 RW 04 Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung. Senin (19/12).

Longsor tebing setinggi 15 meter lebar 20 meter menimbun korban saat berda di kandang kambing.

Korban ditemukan tepat pada pukul 07.50. Selanjutnya, jenazah Acek diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (kos)

0 Komentar