sumedangekspres – Pembangunan Jalan Cadas Pangeran Pada tahun 1814, Herman Willem Daendels, Panglima Pasukan Prancis yang dikalahkan oleh pasukan Rusia di Benteng Modlin dan mantan Gubernur Jenderal di Hindia Timur menyerahkan laporan pertanggungjawabannya kepada Raja Willem I di istana raja Belanda di Den Haag.
Sebagai Gubernur Jenderal yang menerima tugas utama menyelamatkan pulau Jawa dari ancaman serangan Inggris dan membenahi sistem administrasi pemerintahan di pulau Jawa, Daendels menerima tiga instruksi dari raja Louis Napoléon, yang pertama instruksi bagi Gubernur Jenderal Koloni wilayah (berisi 37 pasal); kedua instruksi bagi Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia (25 pasal); dan ketiga instruksi bagi Gubernur Jenderal untuk membubarkan Pemerintahan Tinggi di Batavia (6 pasal).
Ditanda tangani oleh Raja Louis Napoléon pada tanggal 9 Februari 1807, dan diserahkan kepada Daendels sesaat sebelum ia pergi meninggalkan negerinya menuju Jawa.
Baca Juga:Makna Sejarah Situs Jatigede SumedangBeredar Penangkapan Gibran Oleh KPK Apakah Hoaks
Setelah menempuh perjalanan yang sulit karena blokade Inggris selama 10 bulan, Daendels akhirnya mendarat di Anyer pada tanggal 1 Januari 1808. Sebagai seorang yang memiliki banyak pengalaman sebagai perwira militer angkatan darat, Daendels melanjutkan perjalanan ke Jawa melalui jalan darat. Diperlukan waktu empat hari untuk menuju ke Batavia.
Ia melihat dengan mata kepala sendiri kondisi jalan dari Anyer menuju Batavia di musim hujan. Kondisinya sangat berbeda dengan jalan raya yang dibuat oleh Napoléon Bonaparte yang menghubungkan Paris dengan 25 kota lain di Eropa termasuk jalur transnasional Paris-Amsterdam yang dilaluinya. Dandels melalui jalan itu ketika menuju Paris untuk menghadap Kaisar Napoléon Bonaparte, kemudian menuju Bordeaux, kemuian kepelabuhan Los Palos (Spanyol) untuk mencari kapal yang akan menuju ke Jawa.
Berbekal pengalamannya itu dan berdasarkan instruksi bagi Gubernur Jenderal yang diterimanya dari Raja Belanda Louis Napoléon (pasal 29) 10 , yang nantinya mengilhami Daendels untuk merencanakan pembuatan jalan raya itu.
Setelah menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal lama, Albertus Henricus Wiesse, pada tanggal 14 Januari 1808, langkah pertama yang dilakukan oleh Daendels adalah membubarkan pemerintahan tinggi di Batavia sesuai instruksi yang diterimanya dari Raja Louis Napoléon.