Edukasi Pemilahan Sampah Mendorong Terciptanya Program Sekolah Sehat

Edukasi Pemilahan Sampah Mendorong Terciptanya Program Sekolah Sehat.
Edukasi Pemilahan Sampah Mendorong Terciptanya Program Sekolah Sehat. Sumber : kemdikbud.go.id
0 Komentar

sumedangekspres – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk menjawab isu lingkungan secara berkelanjutan terutama di sekolah. Komitmen tersebut telah diwujudkan melalui Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang diluncurkan pada bulan Agustus tahun 2022 lalu.

Sebagai wujud sinergisitas yang berkelanjutan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk menyelenggarakan kegiatan edukasi pemilahan sampah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Jakarta Utara, dan diikuti oleh 40 siswa kelas X dan XI, Selasa (14/2). Kegiatan edukasi pemilahan sampah yang dilakukan meliputi penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals), pemahaman dasar tentang aktivitas 3R (reduce, reuse, recycle), pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, serta pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya.

“Siswa yang mengikuti acara tampak antusias karena edukasi pemilahan sampah tersebut dilakukan lewat pendekatan yang menyenangkan. Selama ini, pendekatan yang dilakukan terkait isu sampah hanya berdasarkan perintah/instruksi saja. Kami berharap, edukasi pemilahan sampah akan menjadi gaya hidup dari siswa-siswi yang sehat,” terang Kepala SMAN 18 Jakarta Utara, Ardiansyah.

Baca Juga:Cara Presentasi yang Baik dan Benar di Depan Kelas atau di kantorJulukan Unik Putri Charlotte di Sekolah Mewakili Kepribadiannya yang Penuh Semangat

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Japan Foundation, Takahashi, mengungkapkan kegembiraannya dalam berkolaborasi dengan Uni-Charm. SMAN 18 Jakarta Utara merupakan sekolah rekanan Japanese Partners, sebuah program dari Japan Foundation yang telah mendistribusikan 76 guru Bahasa Jepang ke 100 sekolah di Indonesia.

“Kami merasa senang dapat menjalankan program edukasi bersama PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang proaktif dalam upayanya untuk memberantas masalah lingkungan. Melalui pembelajaran ini, diharapkan tidak hanya dapat mengajarkan bahasa serta memperkenalkan budaya Jepang saja, tetapi juga memberikan kesadaran akan permasalahan lingkungan kepada para siswa dan siswi,” tegas Takahashi.

Dalam kegiatan tersebut, guru SMAN 18 Jakarta Utara dan pengajar dari Japanese Partners berkesempatan untuk mengajarkan istilah bahasa Jepang yang muncul di dalam materi edukasi pemilahan sampah. Selain itu, para siswa juga diajarkan tentang pola kalimat bahasa Jepang dalam pembuatan poster bertemakan ‘Menjaga Lingkungan’.

0 Komentar