Memahami Esensi Cultural Policy yang Membentuk Peradaban Dunia

Memahami Esensi Cultural Policy yang Membentuk Peradaban Dunia.
Memahami Esensi Cultural Policy yang Membentuk Peradaban Dunia. Sumber : Pixabay
0 Komentar

sumedangekspresCultural Policy mencerminkan sejarah pembangunan bangsa dan negara, konfigurasi kelembagaan, dan mode pemerintahan di masing-masing negara. Program Cultural Policy atau kebijakan budaya telah dielaborasi oleh sebagian besar pemerintah di Eropa Barat selama abad ke-20.

Cultural Policy didasarkan pada warisan sejarah jamak yang menitikberatkan hubungan di antara negara dan seni, serta di antara politik dan budaya. Kebijakan budaya juga terkait dengan pembaruan umum intervensi negara, yang terdiri dari pembuatan negara demokratis setelah Perang Dunia II.

Dalam pengertian itu, Cultural Policy kontemporer tidak dapat direduksi menjadi patronase negaraseni. Mereka telah menetapkan dasar pemikiran, praktik, dan model organisasi mereka yang spesifik, sesuai dengan pola politik dan institusi nasional yang mengikuti perubahan mereka sepanjang waktu.

Baca Juga:Klaim Sekarang, Kode Redeem Free Fire yang Masih Aktif untuk Pemain BaruPolda Jabar Datangi Pengrajin Senjata Api

Rezim kebijakan budaya juga mencerminkan pola budaya nasional, yaitu struktur sosial ekonomi mereka, hierarki internal mereka, dan konsepsi seni dan budaya yang berlaku di dalamnya. Warisan dan industri budaya, organisasi seni yang polisentris atau terpusat, distribusi sosial dan partisipasi budaya, adalah bagian dari faktor evolusi yang membentuk kebijakan budaya nasional tertentu.

Status budaya dalam masyarakat global mendapat dorongan besar pada tahun 2022, tepatnya ketika direkomendasikan sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan. Ini terjadi pada Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan yang disebut Mondiacult.

Pertemuan kebijakan budaya paling penting di dunia berlangsung di Mexico City 40 tahun setelah edisi pertamanya di kota yang sama. Pertemuan tahun 2022 mengumpulkan 2.600 peserta termasuk 135 menteri pemerintah, 83 organisasi non-pemerintah, 32 organisasi antar pemerintah dan sembilan badan PBB.

Mondiacult penting karena merupakan pertemuan pengambilan keputusan, yang membentuk kebijakan budaya dunia, khususnya hubungan antara budaya dan pembangunan. Yang jelas, ada pergeseran dalam hubungan ini. Budaya tidak hanya berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan, tetapi juga merupakan salah satu komponen pembangunan.

Budaya membantu tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Misalnya, kebiasaan setempat dan pengetahuan tradisional relevan dalam mempromosikan program kesehatan.

0 Komentar