sumedangekspres – Sejarah Subang Pada Masa Belanda di Indonesia, Subang menjadi daerah strategis yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan politik. Hal ini dikarenakan Subang memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama di bidang pertanian dan tambang.
Kehadiran Belanda di Subang juga membawa dampak negatif bagi masyarakat setempat, seperti eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan pemaksaan sistem kerja paksa.
Namun, keberadaan Belanda juga membawa pengaruh positif, di antaranya adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan serta peningkatan pendidikan dan kesehatan.
Dalam rentang sejarah panjang Subang, masa penjajahan Belanda ini menjadi latar belakang yang penting dalam perkembangan daerah ini hingga saat ini.
Baca Juga:Sejarah Asal Usul Nama SubangSejarah Perjanjian Kalijati Subang 8 Maret 1942
Pemerintah Hindia-Belanda juga mengeluarkan peraturan perundangan tentang koperasi untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat saat itu .
Selain itu, untuk melaksanakan pemerintahan di daerah tersebut , pemerintah Belanda membentuk distrik-distrik yang membawahi onderdistrik untuk memudahkan tugas pemerintahan .
Namun, pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir dan beralih ke tangan Jepang hingga penyerahan kedaulatan pada tahun 1949.
Subang mengalami berbagai peristiwa penting selama masa penjajahan Belanda di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah penandatanganan perjanjian kapitulasi di Kalijati pada 1942, yang menandai awal dari pendudukan Jepang di Indonesia.
Selain itu, seni dan kebudayaan juga berkembang di Subang selama masa penjajahan, seperti kesenian tradisional sisingaan.
Peran Koperasi juga semakin diperkuat oleh Belanda, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Meski masa penjajahan Belanda berakhir, sejarah ini tetap menjadi bagian penting dari perjalanan Subang ke arah masa depan yang lebih baik.