SUMEDANG EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Cawapres Prabowo Subianto, kemungkinan itu bisa terjadi, jika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan izin.
Meski popularitas Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil semakin naik berdasarkan hasil survei, hingga kini Partai Golkar masih menerapkan Airlangga Hartarto sebagai capres/cawapres.
Sehingga, peluang Ridwan Kamil Cawapres Prabowo Subianto, itu pun tergantung keputusan akhir partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Juga:Ridwan Kamil Cawapres Prabowo, Apa Kata Partai Golkar?Saung Gazebo Instagramable bagi Wisatawan Jatigede
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden (Bappilu Presiden) Golkar Nusron Wahid mengatakan, usungan capres beralih menjadi cawapres, tidak lepas dari perkembangan politik saat ini.
Nusron mengatakan, Partai Golkar berencana bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Sehingga, Partai Golkar menurut Nusron harus mengalah dengan menempatkan Airlangga Hartarto sebagai Cawapres Prabowo. Sebelumnya, Partai Golkar mengusung Airlangga sebagai capres.
Lantas, bagaimana kans Ridwan Kamil Cawapres Prabowo? Ridwan Kamil menegaskan fatsun keputusan partai yang menetapkan Airlangga Hartarto sebagai capres.
Diberikan sebelumnya, kans Ridwan Kamil Cawapres Prabowo Subianto, banyak bermunculan dari kalangan bawah partai Golkar.
Sebut saja, Kurniasih, yang memiliki kartu anggota Golkar sejak tahun 1970an. Dia mengaku mendukung Ridwan Kamil Cawapres Prabowo.
Dia berharap, muncul orang Sunda menjadi presiden maupun wakil presiden.
Dahulu, seorang tokoh Sumedang Umar Wirahadikusumah pernah menjabat sebagai wakil presiden. “Tentunya sebagai orang Sunda, dan anggota Golkar sejak dulu, saya berharap Ridwan Kamil Cawapres Prabowo,” harap dia.
Sebelumnya, Partai Golkar tergabung dalam koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Baca Juga:Saung Gazebo Tanjung Duriat, Juri Indonesian Idol Pernah Menjajal Kawasan IniDukung Sektor Industri, PLN Selesaikan Tambah Daya Perusahaan Coklat
Namun, PPP akhirnya memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Namun, hingga kini belum ada pernyataan sikap dari PPP untuk keluar dari KIB. Begitu pula, partai Golkar dan PAN belum mengeluarkan PPP dari koalisi. (red)