Konsep Green Belt Belum Jelas, Masyarakat Soroti Upaya Pemerintah untuk Mensuport Warga

Konsep Green Belt Belum Jelas, Masyarakat Soroti Upaya Pemerintah untuk Mensuport Warga
Konsep Green Belt Belum Jelas, Masyarakat Soroti Upaya Pemerintah untuk Mensuport Warga (Istimewa)
0 Komentar

DARMARAJA – Pemanfaatan konsep green belt harus disesuaikan dengan sumber daya manusia warga sekitar waduk.

Warga di penyangga Waduk Jatigede, sebagian besar merupakan petani dan ternak. Keduanya bisa di kolaborasikan antara budidaya ternak domba/kambing dengan tanaman di sekitar hamparan lahan pesisir waduk.

Salah seorang tokoh masyarakat di sekitar penyangga Waduk Jatigede, Asep, menyebutkan, pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah penyangga waduk Jatigede harus menggunakan konsep memanfaatkan lahan yang sudah dibebaskan (green belt).

Baca Juga:Sejumlah Warga Desa Sindanggalih Bangun Jalan ke MakamViral! Warga Ujungjaya Harus Memanjat Jalan Tol Cisumdawu untuk Menyebrang

“Lahan di pesisir waduk saat ini masih banyak yang tidak produktif, faktanya, hanya ditumbuhi rumput liar.
Saya berharap, ada upaya pemerintah untuk mensuport warga, agar bisa memanfaatkan lahan sebagai tempat budidaya ternak domba,” katanya.

Selain itu, kata dia, warga juga memiliki pandangan, kalau memanfaatkan lahan di pesisir waduk, maka akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

“Saya yakin kalau lahan-lahan di pesisir yang tidak produktif dimanfaatkan untuk jadi tempat budidaya ternak, maka akan ada peluang pemberdayaan masyarakat,” katanya

Lebih jauh Asep menejelaskan, salah satu wilayah yang berpotensi dijadikan tempat budidaya ternak domba, yakni di blok Pasir Batu Nunggul wilayah Desa Sukaratu Kecamatan Darmaraja.

“Jadi kalau saya konsepnya ternak kambing, di area tersebut kambing dilepas liarkan dengan zona yang ditentukan, disamping itu kita manfaatkan juga lahan tersebut untuk penanaman palawija,” katanya

Menurutnya, kolaborasi ternak dan tanaman palawija akan lebih epektif, keduanya saling mebutuhkan.

“Jadi sambil kita menjaga ternak, kita juga bisa bercocok tanam,”katanya.

Baca Juga:5 Desa dan 5 Kelurahan Jalani Tahap Ekspose Lomdeskel Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023Kekeringan Akibat El Nino, Sejumlah Bendungan Besar di Jawa Barat Masih Normal

Pihaknya menilai, saat konsep tersebut berjalan maka dengan sendirinya lokasi tersebut akan jadi wisata edukasi berbasis alam.

“Langkah awal kita bergerak di bidang peternakan dan pertanian, dengan sendirinya itu akan jadi wisata edukasi,” ungkapnya. (eri)

MEMANFAATKAN: Sejumlah petani di wilayah Penyangga Aduk Jatigede membuka lahan di area waduk yang dinilai tidak produktif.

0 Komentar