sumedangekspres – Hari ke-2 POPDA XIII Jawa Barat, dalam perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII Jawa Barat Tahun 2023, kontingen asal Kabupaten Garut meraih beberapa prestasi diantaranya yaitu dalam cabang olahraga (cabor) renang dan tenis meja, yang dilaksanakan di GOR Pajajaran Bandung, Kota Bandung, Minggu (2/7/2023).
Untuk cabor renang, Kabupaten Garut meraih 1 medali perak dan 4 medali perunggu, diantaranya yaitu medali perak diraih oleh Alfira Anandika dengan nomor pertandingan 200 M Gaya Dada Putri.
Untuk medali perunggu, diraih oleh Alfira Anandika, Meyla Qeisara Noorsyahla, Edgina Faloya, Tazkia Ramadhani dengan nomor pertandingan 4 X 100 M Gaya Bebas Estafet Putri dan Muhammad Jibril Gumelar dan nomor pertandingan 100 M Gaya Punggung Putera.
Baca Juga:12 Usaha Pertanian yang Paling Menjanjikan Tahun 2023Sinetron Azab Jadi Acara Lawak, Ini Pekerjaan Nyeleneh di Sinetron ‘Penuh Hikmah’ Tersebut
Hari ke-2 POPDA XIII Jawa Barat. Di cabor tenis meja asal Kabupaten Garut mampu menyumbang medali 2 perunggu di kelas Beregu Putra Putri, dan dari Cabor Gulat menyumbang 1 medali perunggu atas nama Revan Bastian. Saat ini, Kontingan Garut berada di urutan 16, dengan keseluruhan perolehan medali adalah 1 perak dan 8 perunggu. Meskipun begitu, pertandingan masih berlangsung, sehingga Kabupaten Garut masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan medali di cabor renang, gulat, dan tenis meja.
Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat, Vera Ariesa menyampaikan, perhelatan POPDA ini menggambarkan komposisi atlet yang relatif asli dengan daerahnya masing-masing, karena yang menjadi dasar registrasi adalah asal sekolah bukan domisili. Menurutnya dengan adanya hal ini maka sangat jarang terjadi mutasi atlet.
“Memang kalau ingin melihat potensi asli atlet binaan masing-masing daerah ya di POPDA ini, terutama atlet muda yang biasanya mereka juga langganan medali di Porprov atau bahkan PON” ungkapnya.
Ketua PRSI Garut, Agus Ismail menyampaikan, pembinaan bagi atlet amatir seharusnya mulai serius dilakukan pada tingkat pelajar. Ia menegaskan, POPDA ini tidak boleh dianggap sebelah mata, sehingga daerah-daerah harus mulai fokus dan serius dalam pembinaan atlet berprestasi sejak dini.